UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Telaah perkembangan bahasa Jerman pada masa Martin Luther berdasarkan teks Das Vaterunser

Sihombing, Purnama Juita Shinta Parulian; Diederich, Mathias, supervisor; Pattinasarany, M. Sally H.L., examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995)

 Abstrak

Martin Luther (1483-1546), seorang tokoh reformator dan kritikus gereja Roma yang turut berperan dalam sejarah bangsa Jerman, telah menerjemahkan Alkitab dari bahasa Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Jerman. Ia tidak saja berusaha: menerjemahkan Alkitab, tetapi juga memperbaiki hasil terjemahannya yang dilakukannya terus-menerus semasa hidupnya (Stedje,1969:124).
Sebelum Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman sebenarnya telah ada Alkitab terjemahan Jerman, sehingga masyarakat Jerman yang mampu membaca dapat membaca Alkitab dalam bahasa ibunya sendiri (Tschirch,1973:26). Namun tampaknya minat masyarakat tidak besar untuk membacanya.
Alkitab terjemahan Luther dapat lebih diterima oleh masyarakat karena lebih jelas dan mudah dimengerti. Gaya bahasanya indah dan pilihan katanya tepat sehingga pendengar dapat menghayatinya (Tschirch,1973:30).
Lawan-lawan Luther dari golongan Katolik menolak Alkitab terjemahan Luther dan ingin menyaingi Luther (Tschirch,1973:36). Oleh karena itu, Herzog Georg dari Dresden memerintahkan seorang teolog Katolik, Hieronymus Emser, untuk menerjemahkan Alkitab yang kemudian diterbitkan pada 1527 di Dresden.
Karya Emser bukan merupakan hasil penerjemahan dari teks asli, yaitu bahasa Yunani, juga bukan merupakan sebuah revisi atas Alkitab terjemahan Jarman sebelum Luther. Karya Emser adalah salinan kata per kata dari Alkitab (Das Septeiberteq_tamant) karya Luther. Emser hanya menukar kata-kata pilihan Luther dan sama sekali tidak mengubah maknanya (Tschirch,1973:37).
Selain Emser, teolog Katolik lainnya seperti Johann Dietenberger dari Hainz dan Johan Eck dari Ingolstadt juga ingin menyaingi Luther. Mereka menerjenahkan Alkitab utuh yang masing-masing kemudian diterbitkan pada 1534 di Mainz dan 1537 di Ingolstadt.
Karya Dietenberger tidak menunjukkan kemampuan pribadi sang pengarang. Terjemahan Perjanjian Lamanya merupakan salinan dari Perjanjian Lama karya Luther yang terbit sebagai Alkitab utuh pada tahun yang sama, 1534, dengan pengecualian kitab Nabi-nabi. Sedang terjemahan Perjanjian Barunya adalah salinan dari kita Perjanjian Baru karya Emser (Tschirch,1973:38). Alkitab terjemahan Eck berdasarkan Alkitab terjemahan sebelum Luther.

 File Digital: 1

Shelf
 Purnama Juita Shinta Parulian Sihombing.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S14749
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 117 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S14749 14-19-798339633 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20158730
Cover