Permasalahan sebagai seorang penyair yang mempunyai latar sosial budaya yang berbeda dengan latar sosial budaya masyarakat Jawa dan penganut agama Buddha, tentunya Konstantin Balmont mempunyai pandangan yang berbeda terhadap candi Borobudur, maka bagaimana pandangan Balmont terhadap candi Borobudur. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengungkapkan makna yang terkandung di dalam dua puisi berjudul Bopo-Bydyp / boro-budur / karya Konstantin Balmont, dengan demikian dapat diketahui pandangan Balmont terhadap candi Borobudur.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan semiotika. Kata semiotika berasal dan bahasa Yunani semeion, yang berarti tanda, Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda.
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Balmont memiliki pengetahuan tentang Borobudur dan Buddhisme ; yang didapatnya dari tulisan-tulisan para peneliti awal candi Borobudur. Walaupun tidak terlalu banyak, namun sebagai seorang yang berasal dari budaya non-Jawa dan bukan penganut agama Buddha, apa yang telah diketahuinya itu lebih dari cukup.