ABSTRAKLISTI IRAWATI. Perilaku pencarian informasi melalui Internet: suatu survei terhadap para peneliti ekonomi di lingkungan Direktora/ Rise/ Ekonomi dan Kebijakan Mandel- Bank Indonesia. (Di bawah bimbingan Peppy Mandril Anas, M.A. dan Nina A. Martini, M.Lib.). Skripsi, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2001. Skripsi ini mengenai Perilaku pencarian informasi melalui Internet: suatu survei terhadap para peneliti ekonomi di lingkungan Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perilaku para peneliti Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (DKM-B1) dalam mencari informasi melalui Internet untuk menunjang pelaksanaan tugas mereka, serta untuk mengetahui hambatan yang dialami para peneliti DKM-BI dalam memanfaatkan Internet untuk mencari informasi yang mereka perlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.
Pengumpulan data utama dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada semua sampel di tempat penelitian. Dari 45 kuesioner yang disebarkan, 10 kuesioner (22,2%) tidak kembali dan sebanyak 1 kuesioner (2,2%) tidak dapat diolah. Jadi kuesioner yang dianggap sah berjumlah 34 kuesioner (75,6%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencarian informasi melalui Internet cukup diminati di kalangan peneliti dan dirasakan manfaatnya oleh mereka, hanya saja ada beberapa faktor yang membatasi intensitas penggunaannya (frekuensi dan waktu yang digunakan), sehingga intensitasnya tidak terlalu besar. Faktor-faktor tersebut misalnya akses yang lambat, kesibukan kerja, dan selain itu di lingkungan BI juga terdapat beberapa sarana pencarian informasi lainnya yang saling melengkapi.
Dari data yang dianalisis, maka dapat pula diketahui pola perilaku pencarian informasi para peneliti. Sebagai peneliti, responden memiliki tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakannya sehari-hari berkaitan dengan profesi tersebut. Hal ini akan mendorong timbulnya kebutuhan informasi dengan karakteristik tertentu. Dalam penelitian, informasi yang mereka butuhkan terutama informasi yang cepat dan mutakhir. Subyek informasi yang dibutuhkan secara garis besar adalah ekonomi_moneter dan politik dari dalam dan luar negeri untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan moneter Indonesia. Sedangkan informasi yang dicari di Internet oleh peneliti di semua Bagian mencakup: IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan); inflasi; keuangan; moneter; nilai tukar; PDB (Produk Domestik Bruto); pertumbuhan ekonomi; suku bunga; dan paper.
Karakteristik kebutuhan informasi tersebut berpengaruh terhadap dua faktor, yaitu sumber informasi yang digunakan dan pengetahuan akan informasi. Umumnya sumber informasi/situs yang banyak diakses melalui WWW dan e-mail adalah situs-_situs yang terpercaya seperti situs pemerintah, universitas, lembaga organisasi internasional, serta situs berita. Hal ini juga menunjukkan bahwa peneliti cukup paham dan selektif terhadap informasi dan sumber informasi di Internet. Ada beberapa variabel yang menjadi pertimbangan peneliti dalam pemilihan situs. Variabel yang menjadi prioritas utama adalah kelengkapan informasi, sedangkan informasi yang gratis merupakan pertimbangan yang paling tidak penting.
Dari proses pencarian informasi, peneliti kemudian mendapatkan hasil pencarian. Hasil yang diperoleh tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor dan variabel yang telah dikemukakan di atas. Peneliti umumnya mengakses situs lain bila informasi yang ditemukannya pada suatu situs kurang/tidak relevan. Cara lain yang mereka tempuh yaitu bertanya kepada rekan kerja dan mengulang pencarian dengan search engine untuk mencari situs atau kata-kata lain yang mirip.
Setelah mencoba mengubah strategi penelusuran, maka diperoleh hasil akhir dari pencarian. Hasil akhir tersebut menunjukkan bahwa penelusuran para peneliti cukup efektif, namun masih belum sepenuhnya berhasil jika mengacu pada hasil penelusuran yang sebagian besar masih belum maksimal. Namun meskipun demikian, informasi yang diperoleh tersebut umumnya dapat dimanfaatkan/diterapkan dalam pekerjaan dan mereka cukup puas dengan hasil yang diperoleh.
Hambatan yang dialami peneliti dalam mencari informasi lewat Internet dapat berasal dari faktor teknis maupun non-teknis. Faktor yang menjadi kendala terbesar adalah faktor teknis, yaitu akses yang lambat dan kurangnya jumlah terminal/komputer untuk mengakses Internet di tempat kerja mereka sehingga menyebabkan antrian. Sedangkan faktor non-teknis yang menjadi kendala utama berasal dari pemakai, yaitu kurangnya pengetahuan mengenai cara mencari informasi yang efisien.