Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu terdapat pertambahan ilmu dan pengetahuan, sehingga dalam persaingan yang semakin ketat, manusia berlomba untuk memperoleh informasi dengan cepat dan tepat. Perkembangan ilmu dan pengetahuan menyebabkan semakin banyak terciptanya alat-alat canggih yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi tersebut, seperti terciptanya bahan audio visual, antara lain slide, kaset audio, kaset video, mikrofilm, dan mikrofish. Bahan audio visual tersebut pada dasarnya dimaksudkan untuk mempermudah kehidupan manusia, baik sebagai sarana penyampaian informasi, pendidikan, dokumentasi, dan hiburan.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan terhadap fungsi bahan audio visual, terbukti bahwa bahan tersebut bermanfaat dalam bidang pendidikan. Perpustakaan yaag dikenal sebagai pusat informasi dan berfungsi pula sebagai sarana belajar, dokumentasi dan rekreasi, menyadari peranan bahan audio visual. Walaupun demikian, belum semua perpustakaan mengkoleksi bahan audio visual. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh masih adanya pendapat yang manyatakan bahwa sumber informasi itu adalah buku, cukup tingginya harga bahan audio visual beserta biaya perawatannya, dan belum banyaknya sarana bibliografi untuk bahan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah mengenai pengembangan koleksi bahan audio visual di perpustakaan. Topik tersebut dipilih untuk mengkaji bagaimana perpustakaan yang telah memasukan bahan audio visual dalam koleksinya dapat mengembangkan koleksi bahan audio visual meski pun, pada umumnya, banyak kendala yang dihadapi perpustakaan dalam menyediakan bahan tersebut.
Bahan audio visual yang dibahas dibatasi pada kaset audio dan video. Perpustakaan yang dipilih adalah Perpustakaan Indonesia Australia Language Foundation (IALF) dipilih dengan pertimbangan bahwa perpustakaan tersebut merupakan salah satu dari sedikit perpustakaan yang ada di Indonesia yang telah menyediakan bahan audio visual bagi pemakainya, cukup lengkap, dimanfaatkan para pemakai perpustakaan, dan terus mengembangkan koleksinya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebijakan pengembangan koleksi bahan audio visual di Perpustakaan IALF sehingga dapat mengangkat kebijakan pengembangan koleksi bahan tersebut sebagai contoh, serta memberikan penekanan kepada prosedur pemilihan bahan audio visual, perkembangan koleksi bahan audio visual dalam empat tahun terakhir, dan pandangan umum pemakai Perpustakaan IALF mengenai koleksi bahan audio visual yang ada.
Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode ilmiah. Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan studi literatur, wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus ditujukan kepada pemakai perpustakaan guna memperoleh pandangan umum mereka terhadap koleksi bahan audio visual yang ada.
Berdasarkan penelitian tersebut terlihat bahwa Perpustakaan IALF telah melakukan pengembangan koleksi bahan audio visual dengan cukup baik dan para pemakai merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan IALF dalam menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar mereka.