Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia telah menggunakan sistem peminjaman berautomasi sejak tahun 1988 dengan menggunakan perangkat lunak dBase III Plus tanpa pemograman dan perangkat keras yang dipakai adalah komputer PC/XT. Sistem peminjaman berautomasi di Perpustakaan FSUI tidak sepenuhnya menggunakan komputer. Kegiatan yang dilakukan dengan komputer hanya kegiatan pemasukan dan penelusuran data peminjaman saja, sedangkan kegiatan sirkulasi lainnya seperti pembuatan statistik peminjaman, pemesanan buku yang sedang dipinjam, dan pembuatan surat peringatan keterlambatan masih dilakukan secara manual. Nadi sistem peminjaman berautomasi yang dipakai di Perpustakaan FSUI kurang efektif.
Pada skripsi ini, penulis mencoba untuk mengevaluasi keefektifan biaya pada sistem peminjaman berautomasi yang sedang dioperasikan, dengan menggunakan metode Analisis Keefektifan Biaya. Metode ini mengukur sejauh mana keefektifan sistem dikaitkan dengan biayanya. Keefektifan yang diukur meliputi kinerja pegawai sirkulasi, keefektifan sistem peminjaman (perangkat lunak) yang dipakai, dan biaya-biaya yang terkait pada sistem tersebut.
Pada penelitian ini, pengukuran waktu kegiatan sirkulasi dilakukan terhadap tujuh kegiatan dasar sirkulasi, yaitu kegiatan peminjaman, pengembalian, perpanjangan, pemesanan, perhitungan denda, pembuatan surat peringatan keterlambatan, dan pemberian jawaban atas pertanyaan pemakai. Pengukuran waktu kegiatan sirkulasi tersebut kemudian diubah menjadi bentuk uang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya transaksi sirkulasi buku per unit adalah Rp 164,69, sedangkan biaya total sistem peminjaman berautomasi adalah Rp 5.088.716,74 per tahun. Biaya transaksi sirkulasi buku per unit dapat menjadi lebih murah jika perpustakaan meningkatkan keefektifan sistem dengan memperbaiki/menambah fasilitas pada perangkat lunak yang dipakai, meningkatkan kinerja pegawai sirkulasi, dan menaikan volume sirkulasi.