ABSTRAKFoto sudah merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kegiatan penerbitan majalah. Pesan-pesan yang sulit disampaikan melalui tulisan dapat diatasi dengan menggunakan foto sebagai mediumnya. Foto yang dimuat dalam majalah dapat pula menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membeli majalah. Karena foto yang menjadi ilustrasi majalah dapat mengurangi rasa bosan bagi orang yang membaca majalah. Pentingnya kehadiran foto dalam kegiatan penerbitan majalah mengakibatkan kegiatan pengumpulan dan penanganannya sebagai koleksi menjadi penting pula. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, foto harus ditangani secara serius. Setiap foto yang dikumpulkan dan disimpan harus bisa ditemukan kembali apabila suatu saat diperlukan. Untuk itu sarana temu kembali: berupa katalog atau indeks sangat diperlukan. Dalam skripsi ini saya mencoba meninjau pelaksanaan pengindeksan foto yang dilakukan di perpustakaan Majalah Berita Mingguan TEMPO. Hasil penelitian yang saya lakukan dari bulan Mei sampat dengan Juli 1988 menunjukkan bahwa dua perangkat indeks foto yang dimiliki TEMPO: Indeks Foto TIME dan Indeks Foto biasa (baca: foto karya wartawan TEMPO dan foto dari kantor-kantor berita) dapat disatukan. Tidak perlu lagi ada indeks yang manual karena kedua indeks dapat diolah dengan komputer. Pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami pada indeks foto biasa terbukti menimbulkan berbagai istilah yang tidak terkendali. Kesi mpulan lain adalah bahwa majalah TIME diindeks fotonya karena berdasar anggapan bahwa majalah tersebut sudah mapan. Berita atau tulisan yang dimuat TIME sering sama atau diikuti oleh majalah-majalah lain, sehingga pemakai yang mencari foto majalah lain dapat menggunakan indeks foto TIME. Berdasarkan kesimpu1an- kesimpulan tersebut saya menyarankan untuk kedua indeks foto yang dimiliki TEMPO dijadikan satu, sehingga penelusuran foto dapat dilakukan sekali jalan. Pengindeksan foto TIME yang merupakan langkah maju dalam usaha pustakawan TEMPO meningkatkan pelayanan kepada pemakai perpustakaan perlu dilanjutkan. Terhadap pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami, saya menyarankan agar segera disusun tesaurus. Caranya adalah dengan memanfaatkan kosa kata yang sudah ada menjadi tesaurus. Tesaurus tersebut hanya untuk dipakai pada saat penelusuran dilakukan.