Para linguis seperti Den Hertog (1973), Van den Toorn (1976), dan Geerts. et al. (1984) mengemukakan bahwa pada dasarnya kalimat terbagi menjadi dua bagian, yakni kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap terdiri dari kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak dihadiri oleh subjek dan predikat atau salah satunya. Kalimat ini biasanya merupakan kata perintah, salam, judul, dsb. Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung unsur subjek dan predikat. Sedangkan kalimat tunggal adalah kalimat lengkap yang hanya mengandung satu unsur predikat, dan kalimat majemuk adalah kalimat lengkap yang mengandung dua atau lebih unsur predikat.
Van den Toorn juga mengutarakan bahwa dalam kalimat bisa ditemukan beraneka pergeseran makna. Seperti penurunan makna, perluasan makna, dan penyempitan makna, dan gaya bahasa seperti metafora, sinestesa, ironi, eufemisme, metonimia, dan personifikasi. Dengan dasar teori tersebut dilakukan penelitian terhadap sejumlah iklan yang memiliki keanekaragaman struktur kalimat dan pergeseran makna. Pengumpulan korpus dilakukan dengan memilih secara acak iklan-iklan makanan dan minuman yang dimuat di majalah-majalah terbitan Belanda. Sedangkan untuk mempelajari teori, penulis inengadakan studi pustaka.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa iklan-iklan komersial makanan dan minuman di majalah. Belanda ternyata memiliki keanekaragaman struktur kalimat dan pergeseran makna. Iklan-iklan itu lebih banyak menampilkan kalimat tidak lengkap, dengan hanya menyebutkan nama produknya saja. Sedangkan pada iklan_iklan dengan kalimat lengkap, struktur yang paling sering ditampilkan adalah subjek + predikat + objek + keterangan. Dari penelitian semantis, diketahui bahwa kebanyakan iklan menampilkan kalimat dengan pergeseran makna.