Dalam sebuah karya sastra unsur fiksional merupakan unsur utama. Sedangkan unsur non-fiksional hanya sebagai penunjang yang seringkali tidak punya peran_ Data-data akurat bukan m.erupakan hal penting dalam sebuah karya sastra. Seberapa jauh unsur non-fiksional memberi nilai lebih pada suatu karya sastra menjadi inti penulisan skripsi ini. In en Uit Het Paradijs Getild karya A. Alberts me_ngisahkan perjalanan tokoh utama ke Hindia Belanda. Kisah perjalanan sang tokoh tersebut dapat menjadi suatu dokumen perjalanan karena cukup banyak ditemukan data-data non fiksi yang akurat. Meskipun unsur non-fiksional dalam novel ini cukup banyak namun tetaplah In En Uit Het Paradijs Getild merupakan suatu karya sastra. Dalam penulisan skripsi ini saya memberikan gam_baran bagaimana struktur suatu karya sastra dan apa pengaruh unsur non-fiksional dalam karya tersebut. Perjalanan hidup tokoh utama bukanlah merupakan rekaan semata maupun dokumentasi perjalanan biasa. Saya mencoba menggali unsur yang tersirat di dalamnya. Pada akhirnya novel ini membuktikan bahwa suatu kisah rekaan yang didukung oleh data-data non-fiksional yang akurat tidak mengurangi keindahan cerita bahkan mendukung untuk sampai pada kesimpulan bahwa novel ini dapat menjadi suatu dokumen perjalanan karena kadar non-fiksionalnya yang cukup tinggi namun tetaplah ia dikategorikan sebagai karya non fiksi karena tetap ada rekaan di dalamnya. Ada makna yang dalam yang terkandung dalam judul cerita IN EN UIT HET PARADIJS GETILD. Seti_dak-tidaknya kita akan memperoleh suatu gambaran bagaimana suasana Hindia Belanda, terutama di Pulau Jawa pada masa-masa keruntuhannya dilihat dari kacamata seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda yang telah jatuh cinta pada alam dan penduduk Madura.