ABSTRAKPenggunaan Om Fakultatif Dalam Artikel Surat Kabar Berbahasa Belanda. Skripsi ini untuk membuktikan masalah penggunaan konstruksi om yang bersifat fakultatif + te + infinitif dalam kalimat di lingkungan jurnalistik Belanda. Menurut taalbaak majalah Onze Taal, jurnalis Belanda mempunyai kecenderungan untuk menghilangkan om yang bersifat fakultatif dalam kalimat mereka dan oleh karena itu menurut Gerard Sweep dalam artikelnya, masih di majalah yang sama, muncul kalimat-kalimat hiperkoreksi dan kalimat-kalimat ambigu.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan dua belas surat kabar berbahasa Belanda dua orang jurnalis Belanda sebagai objek penelitian. Dari kedua belas koran tersebut dicari kalimat-kalimat yang menggunakan om fakultatif, kalimat-kalimat yang tidak menggunakan om fakultatif, kalmiat--kalimat hiperkoreksi dan kalimat-kalimat ambigu. Hasilnya dimasukkkan kedalam tabel-tabel dan dibuat prosentase masing-masing kemunculannya.
Berdasarkan penelitian di atas, ternyata para jurnalis Belanda tidak terlalu menganggap hal itu sebagai suatu masalah. Memang mereka cenderung untuk menghilangkan om yang bersifat fakultatif dan hanya memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat. Perbandingan penggunaan om fakultatif ini adalah 1:2. 1 untuk penggunaaan om fakultatif dan 2 untuk penghilangan om fakultatif. Namun mereka sama sekali tidak takut akan muncul suatu kalimat ambigu dan kalimat hiperkoreksi. Dalam hal ini mereka menggunakan dan percaya terhadap rasa bahasa mereka. Bagi mereka, yang terpenting adalah bagaimana kalimat menjadi supel dan mudah dibaca, dengan atau tanpa menggunakan om yang bersifat fakultatif dalam kalimat mereka.