UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Konsep komunikasi dalam filsafat Karl Jaspers

Mardety; Asikin Arif, supervisor; Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-, supervisor; Soerjanto Poespowardojo, examiner (Universitas Indonesia, 1988)

 Abstrak

Skripsi ini membicarakan salah satu tema penting dalam filsafat Karl Jaspers, yaitu Komunikasi. Karl Jaspers adalah seorang filsuf Jerman yang muncul pada abad kedua puluh. Dia dikategorikan sebagai tokoh penting dalam Eksistensialisme. Sebagai Eksistensialisme, Jaspers membahas manusia dan menguak dimensi sosial manusia, yaitu hubungan antar manusia (intersubjektivitas) yang merupakan salah satu tema dalam Eksistensialisme. Komunikasi yang diperkenalkan Jaspers dikategorikan sebagai hubungan antar manusia (intersubjektivitas), namun dalam konsep Komunikasi ini Jaspers membedah kehidupan kejiwaan manusia, dan dia menampilkan inti terdalam dari manusia yang disebutnya dengan Existenz. Menurut Jaspers, ada dua cara ada manusia. Pertama Dasein adalah ada manusia secara empiris. Kedua, Existenz adalah ada manusia yang tidak empiris, dan merupakan kehidupan batiniah manusia. Existenz bersifat unik, otentik dan tidak objektif. Existenz menampakkan diri dalam Komunikasi. Existenz menurut Jaspers adalah eksistensi manusia yang berkaitan erat dengan komunikasi. Malahan bagi Jaspers eksistensi manusia adalah eksistensi dalam komunikasi. Bagi Jaspers Komunikasi penting dalam rangka manusia menjadi dirinya. Existenz adalah ada manusia yang sebenarnya. Menurut Jaspers, komunikasi yang sebenarnya adalah komunikasi eksis tensial. Komunikasi Dasein tidaklah menyentuh inner space dari manusia, sehingga komunikasi berlangsung tanpa sadar diri dan komunikasi ini tidak melahirkan kreativitas apa-apa. Sedangkan Komunikasi eksistensial, adalah komunikasi yang menyentuh kehidupan batiniah manusia, sehingga dalam komunikasi ini manusia akan menjadi dirinya sendiri dan dapat menangkap diri orang lain. Menurut Jaspers, menjadi diri sendiri sangat penting, karena dengan menjadi diri sendiri orang dapat melahirkan kreativitas yang memperkaya ada dunia dan memperkaya kehidupan manusia. Disamping itu, menangkap diri orang lain juga penting dalam kerangka hidup bersama. Bagi Jaspers, dunia ini adalah milik bersama. Manusia hidup bersama di atasnya. Dalam hidup bersama ada hubungan antar manusia. Kata Jaspers dalam hubungan antar manusia ada koeksistensi, aku ada karena orang lain ada. Aku sadar diri karena orang lain sadar akan dirinya pula. Aku menjadi diri sendiri karena orang lain menjadi dirinya pula. Pemikiran Jaspers tentang Komunikasi menonjolkan suatu gagasan moral, dimana dinyatakan bahwa suatu pedoman moral yang kokoh sangat penting dalam melangsungkan hidup bersama. Aksentuasi Jaspers pada otentisitas masing-masing individu menampilkan suatu gagasan moral bahwa dalam hidup bersama perlu ada saling pengertian, dan harus saling menerima diri masing-masing. Usaha untuk mengatur orang lain , sehingga ia menjadi orang lain menurutku akan menyebabkan komunikasi hancur. Hasilnya adalah perselisihan dan perpisahan.

 File Digital: 1

Shelf
 Mardety.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 1988
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : iv, 78 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-19-980232666 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159608
Cover