UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Persoalan subjek dalam konsep hiperealitas Jean Baudrillard analisa filosofis film the truman show

Maria Nestri Rahayu; Awuy, Tommy, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Maria Nestri Rahayu, 0701160216. Problem Subjek dalam Konsep Hiperealitas Jean Baudrillard; Analisa Filosofis film The Truman Show. (Di bawah bimbingan Bapak Tommy F Awuy). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Untuk memahami konsep hiperealitas terutama problem subjek yang dikemukakan Jean Baudrillard perlu dilakukan penelusuran terhadap sejarah perkembangan filsafat mengenai tema-tema tersebut. Diawali dengan konsep realitas yang berkembang pada Taman Yunani, yaitu realitas sebagai substansi dasar pembentuk alam, yang terletak di bawah payung metafisika. Pada masa modern, pemahaman mengenai realitas diperoleh saat mencari pengetahuan yang benar dan tepat, Realitas berada baik dalam wilayah metafisika maupun episteinologi. Realitas bergeser menuju lingkup Filsafat Bahasa sejak hadirnya kaum strukturalis. dare sinilah, realitas mengalarni revolusi di dalam warna dekonstruksi, di bawah bendera postrukturalis. Adanya dekonstruksi membawa Jean Baudrillard untuk merumuskan sebuah konsep baru mengenai realitas, yaitu hiperealitas. Hiperealitas adalah era yang dituntun oleh model-model realitas tanpa asal usul dan referensi. Dunia yang nampak lebih real daripada realitas itu sendiri. Dalam wacana hiperealitas sudah tidak ada lagi subjek yang dapat diketahui. karena seluruh aspek kehidupan telah melebur dalam simulakrum, demikian halnya dengan subjek dan objek. Konsekuensi logis dari meleburnya subjek-objek adalah tidak adanya lagi subjek yang menandai hiperealitas. Kita tidak menyadari bahwa seluruh aspek kehidupan kita pun tidak lebih dari sebuah simulakrun besar. Pada saat manusia ikut terlarut di dalam sistem penandaan, maka terlihat tidak adanya lagi pemisahan antara subjek dan objek. Semuanya melebur dalam hiperealitas. Permasalahan mengenai relasi subjek-objek tidak terlepas dan problem realitas. Cara pandang mengenai realitas berimplikasi logis terhadap pengertian relasi subjek-objek. Para filsuf alam mengatakan bahwa subjek manusia berada di dalam himpunan objek (alam). Para pemikir modern memandang manusia sebagai pusat segala sesuatu yang dapat mengamati hal-hal di luar manusia (objek). Subjek modern mengambil jarak dengan objek, teljadi pemisahan tegas antara subjek dan objek. Fenomenologi mendamaikan pemisahan ini dengan intensionalitas-nya. Menghilangnya dikotomi subjek-objek nampak jelas ketika Derrida mengemukakan konsep Dasein, dan semakin dipertegas pada saat Wittgenstein dan Derrida mengemukakan mengenai permainan bahasa dan dekonstruksi. Melalui film The Truman Show, pemikiran Baudrillard yang cukup rumit, diturunkan dari tataran konsep ke tataran praktis, yang berada sangat dekat dengan kehidupan kita. Konsep hiperealitas, strategy of the real, dan problem subjek Film Truman Show merupakan film yang menceritakan mengenai reality show dalam bentuknya yang paling ekstrim. Di sini kita dapat inelihat dengan jelas betapa suatu bentuk simulakrum yang dibuat demi kepentingan tertentu, berhasil menyihir masyarakat untuk terus-menerus menyaksikannya.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Maria Nestri Rahayu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S16179
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xii, 122 lembar: ill., 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S16179 14-21-15134332 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159623
Cover