UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pemanfaatan Bovidae di situs Song Terus Punung Jawa Timur

Abi Kusno; Pojoh, Ingrid Harriet Eileen, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan hewan Bovidae oleh manusia sebagai bahan pemenuh kebutuhan konsumsi dan bahan pembuatan alat tulang. Sisa-sisa Bovidae merupakan temuan yang umum terdapat dalam situs arkeologi, khususnya situs hunian. Hal ini memberikan satu anggapan bahwa hewan ini merupakan salah sumber makanan yang menjadi pilihan manusia masa lalu untuk dimanfaatkan. Usaha untuk menginterpretasi pemanfaatan Bovidae oleh manusia masa lalu di Song Terus dilakukan dengan beberapa analisis. Tahapan analisis tersebut terdiri dari analisis ekofaktual yang mengamati aspek fisik tulang dan gigi Bovidae. Analisis tersebut menggunakan 2 satuan analisis, yaitu analisis taksonomik Bovidae untuk memperoleh gambaran mengenai klasifikasi taksonomik, gambaran populasi, frekuensi dan distribusi hewan per jenis; dan analisis non-taksonomik untuk menggambarkan ketidakutuhan sisa Bovidac yang nienggambarkan bentuk-bentuk pecahan, jejak-jejak pengolahan, dan indikasi terbakar bertujuan untuk memperoleh gambaran ntenganai pemanfaatan Bovidac sebagai bahan konsumsi. Selanjutnya dilakukan analisis artefaktual bertujuan untuk tnengetaltui bagian-bagian tulang apa saja yang digunakan sebagai alat. Dan terakhir yaitu analisis kontekstual bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai hubungan antara temuan Bovidae dengan lapisan tanah tempat terdepositnya dan dengan temuan arkeologis lainnya. Berdasarkan temuan gigi, Bovidae di situs Song Terus terdiri dari tiga genus, yaitu Bos, Bubalus, dan Duboisia santeng. Hewan jenis Bos dan Bubalus terdapat di dua lapisan, Keplek dan Tabuhan, sedangkan hewan jenis Duboisia santeng hanya terdapat di Lapisan Tabuhan saja. Pemanfaatan Bovidae untuk kebutuhan konsumsi terlihat dengan ditemukannya tulang-tulang Bovidac yang mengindikasikan ciri-ciri pecah segar, adanya jejak pukul, jejak bakar, dan goresan atau striasi. Bovidae dimanfaatkan oleh manusia masa lalu tidak hanya untuk diambil daging dan sumsumnya tetapi sisanya, berupa tulang, juga dimanfaatkan sebagai alat. Hal ini terlihat dengan diteinukannya tulang-tulang panjang dan pendek dengan ciri-ciri adanya goresan, perimping, kilapan, dan perbedaan permukaan tulang akibat aktivitas pembuatan alas. Interpretasi terhadap keadaan lingkungan pada masa lalu di sekitar gua berdasarkan temuan Bovidae dari dua lapisan, Keplek dan Tabultan, mengindikasikan telah terjadi perubahan lingkungan dari masa Pleistosen (Lapisan Tabuhan) ke masa Holosen (Lapisan Keplek). Keadaan lingkungan pada masa Pleistosen lebih merupakan padang rumput yang luas dengan hutan terbuka, sedangkan pada masa Hosen lingkungan tersebut telah digantikan dengan hutan hujan tropis yang merupakan hutan dengan kerapatan tanaman yang tinggi

 File Digital: 1

Shelf
 Abi Kusno.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S11441
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 156 lembar: ill., peta, foto ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S11441 14-21-033981668 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159701
Cover