Etnis Cina adalah salah satu dari beragam etnis yang ada di Singapura pada mass kolonialisme Inggris. Kedatangan imigran-imigran Cina ke Singapura adalah untuk menetap sementara mencari kemakmuran, sehingga aspek-aspek sosial seperti pendidikan tidak diperhatikan. Pada perkembangan kemudian, dengan semakin stabilnya komunitas imigran Cina di Singapura, beberapa tokoh komunitas Cina di Singapura mulai mengangkat masalah pendidikan. Di antara tokoh-tokoh tersebut terdapat nama Tan Kah Kee, seorang pengusaha sukses di Singapura yang berasal dari Fujian. Keterlibatan Tan Kah Kee pada pendidikan disebabkan oleh beberapa faktor yang terdapat di Singapura dan di Cina. Selain faktor-faktor intern dan ekstern tersebut, motivasi Tan Kah Kee sendiri juga mempengaruhi keterlibatannya dalam masalah pendidikan etnis Cina di Singapura. Motivasi yang melatarbelakangi tindakan Tan Kah Kee tersebut perlu diperhatikan karena menyebabkan Tan Kah Kee, yang sebelumnya adalah pengusaha, menjadi seorang yang sangat memperhatikan masalah pendidikan sehingga seakan-akan mengabaikan bisnisnya. Pendidikan berbahasa Cina di Singapura sendiri sebelumnya merupakan pendidikan yang kurikulumnya masih berdasarkan kurikulum tradisional Dinasti Qing. Lama kelamaan kurikulum tersebut mengalami modernisasi dan pelajaran-pelajaran yang masih berdasarkan kurikulum tradisional dihilangkan sama sekali. Selain itu, kurikulum sekolah berbahasa Cina di Singapura juga mendapat penyesuaian dengan kondisi domisili di Singapura.