Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua drama O'Neill, yaitu Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms karena dibandingkan dengan tokoh utama perempuan lain dalam semua dramanya, tokoh utama perempuan dalam kedua drama ini, Ruth Atkins dan Abbie Putnam, menimbulkan dampak yang paling destruktif, yaitu mengakibatkan kehancuran satu keluarga. Ruth Atkins dan Abbie Putnam juga memiliki satu persamaan, yaitu mereka berdua termasuk arketipe wilful woman. yaitu arketipe perempuan yang memberontak terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat patriarkal. Selain itu, kedua drama ini memiliki tema., pola dan setting yang sama., yaitu tema cinta segi tiga, kedua tokoh utama perempuan tersebut dicintai oleh dua orang laki-laki yang memiliki hubungan keluarga, dan setting di pertanian New England, Amerika, pada abad-19. Penelitian ini akan menggunakan dua buah argurnen sebagai titik tolak dalam meneliti pencitraan kedua tokoh utama perempuan tersebut, yaitu: 1. argumen arketipe citra perempuan di teater Lesley Ferris, dengan menggunakan pendekatan feminisme, bahwa arketipe wilful woman digambarkan sebagai seorang perempuan jahat dan arketipe tersebut digunakan oleh para dramawan patriarkal untuk meneguhkan norma patriarkal dalam masyarakat 2. argumen oposisi biner Marysia Zalewsky bahwa oposisi biner terdiri dari kategori maskulinitas dan femininitas. Kategori maskulinitas yang digunakan untuk laki-laki mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik daripada kategori femininitas yang digunakan untuk perempuan. Sedangkan landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ideologi gender the cult of true womanhood_. Hasil penelitian menunjukkan kalau O'Neill menampilkan Ruth Atkins dan Abbie Putnam sebagai korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Hal tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin memperlihatkan kekejaman masyarakat patriarkal pada abad-19 di Amerika. O'Neill juga menggunakan oposisi biner, yaitu kategori maskulinitas dan femininitas untuk menunjukkan kalau perempuan manapun yang kuat (maskulin) maupun yang lemah (feminin) dapat menjadi korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Kedua hasil penelitian tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin mengkritik ideologi gender the cult of true womanhood melalui dua karya dramanya Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms.