UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Identifikasi arca Megalitik di situs Hiligoe, desa Sisarahili 1, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Utara

Alham Ganjaro Harib; Kresno Yulianto Soekardi, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Area-area megalitik di situs Hiligoe, desa Sisarabili I, kecamatan Mandrehe, kabupaten Nias memiliki 2 tipe. tipe yang pertama memiliki bentuk kepala persegi, dengan perhiasan kepala berbentuk mahkota yang pada bagian alasnya terdapat pahatan kerucut yang menonjol keluar. Bentuk mata elips horisontal dan telinga berbentuk besar_ memanjang, dengan mengenakan perhiasan anting. Leher berbentuk silinder (tabung) yang terletak tidak sejajar (lebih kecil) dengan rahang. Pada bagian ini terdapat perhiasan berupa kalung (kalabubu) dengan ragam hias garis diagonal menyerupai tambang. Penggarapan detail badan sudah tampak, hal ini terlihat dari adanya pahatan puting susu dan pahatan benda masif berbentuk silinder di dadanya, serta pada bagian perutnya terdapat pahatan keris. Tipe yang kedua memiliki bentuk kepala elips vertikal dengan mengenakan perhiasan kepala berupa gelungan. Bentuk mata garis melingkar dan telinga berbentuk membulat setengah lingkaran (daun telinga gajah), tanpa mengenakan perhiasan anting. Leher berbentuk silinder (tabung) yang terletak sejajar dengan rahang. Pada bagian ini tidak terdapat perhiasan kalung (kalabubu). Penggarapan badan belum detail, hal ini dapat dilihat dari adanya goresan berbentuk keris yang hanya digarap dengan teknik gores (bukan pahatan). Penentuan tipologi ini berdasarkan beberapa atribut yang telah ditetapkan seperti bentuk kepala, perhiasan kepala, bentuk mata, bentuk telinga, bentuk perhiasan telinga, bentuk leher, perhiasan leher, bagian tubuh yang dipahatkan pada area, serta perhiasan/benda masif yang menempel pada dada dan perut. Situs ini sudah tidak lagi menjadi situs tradisi megalitik yang masih berlanjut (living megalithic). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat terlihat bahwa bangunan dan kondisi lingkungan sekitar situs megalitik ini yang sudah tidak terawat. Hal ini diperkuat dengan pendapat seorang pastur yang bernama P. Johannes Maria Hammele OFMCap dalam karangannya yang berjudul Asal Usul Masyarakat Nias, Suatu Interpretasi, bahwa semenjak datangnya bangsa Belanda yang membawa pengaruh masuknya agarna Kristen Protestan ke Pulau Nias pada abad ke-20, mayoritas penduduk desa Sisarabili I, kecamatan Mandrehe, kabupaten Nias Utara, menganut agama Kristen Protestan. Kepercayaan dan tradisi megalitik saat ini hanya dipegang teguh oleh tokoh (pemuka adat) dan orang-orang yang dituakan saja

 File Digital: 1

Shelf
 Alham Ganjaro Harib.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S11505
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 118 lembar : ill., foto, peta ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S11505 14-21-264522061 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20159833
Cover