Pembahasan mengenai simulfiks yang biasanya terdapat dalam Bahasa non baku jarang sekali ditemukan. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti simulfiks, tcrutama dari segi perubahan morfologisnya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kaidah morfofonemik dan .reduplikasi bentuk simulfiks. Sumber data berasal dari teenlit Nothing But Love. Dalam data ditemukan banyak penggunaan bentuk simulfiks daripada bentuk meng-, yang fungsinya sama-sama membentuk verba. Maka, penelitian ini juga bertujuan menunjukkan kecendrungan perbedaan kemunculan antara penggunaan simulfiks dengan prefiks meng- dalam data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data berupa verba bersimulfiks, dikelompokkan berdasarkan alomorfnya. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori morfofonemik yang telah dikemukakan oleh Kridalaksana (1996) dan teori reduplikasi menurut Simatupang (1983). Data yang berupa verba dengan prefiks meng- juga dikelompokkan untuk kemudian dibandingkan dengan bentuk simulfiks. Perbandingan ini akan menggunakan teori ketransitifan verba menurut Alwi (1993) dan Ramlan (1985). Hasil analisis morfofonemik simulfiks menghasilkan enam kaidah morfofonemik untuk simulfiks N-. Dari hasil analisis bentuk simulfiks yang mendapat proses reduplikasi, didapatkan empat tipe reduplikasi dengan empat macam makna. Hasil perbandingank antara simulfiks dengan prefiks meng- menunjukkan bahwa bentuk simulfiks cenderung memiliki padanan dengan bentuk meng-. Hasil analisis dari sudut ketransitifan menunjukkan bahwa bentuk verba yang paling produktif dalam data adalah bentuk verba transitif.