Penelitian ini bertujuan untuk memahami sebuah gejala atau bentuk kepercayaan rakyat Jepang terhadap engimono (_) atau benda pembawa keberuntungan umumnya, kepercayaan terhadap manekineko (_) khususnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan, yaitu dengan memanfaatkan sumber-sumber dari koleksi Perpustakaan Pusat Studi Jepang, Chiba University, Perpustakaan Chiba Chuo, dan Perpustakaan The Japan Foundation. Metode observasi lapangan juga digunakan dengan Cara mengunjungi museum dan kuil yang berhubungan dengan manekineko (_). Penulis menggunakan berbagai teori diantaranya adalah teori Ernst Casirrer yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk simbolis. Selain itu penulis juga menggunakan teori shomin shinkou (_) yang dikemukakan oleh Kusunoki Masahiro dalam bukunya Shomin Shinkou no Sakai.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kehidupannya manusia selalu menciptakan simbol sebagai wujud nyata dari gagasan atau idenya dan juga menggunakan simbol dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kepercayaan masyarakat terhadap engimono (_), benda-benda yang dianggap sebagai simbol pembawa keberuntungan dalam tradisi Jepang, salah satunya manekineko (_ ), adalah salah satu gejala shomin shinkou (_) yang terbentuk dalam kebudayaan masyarakat Jepang.