Skripsi ini merupakan salah satu dari sedikit banyak hasil penelitian atas iklan radio berbahasa Indonesia. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik untuk menganalisis tuturan yang dituturkan oleh penuturnya. Di samping itu, penulis juga menganalisis partikel-partikel fatis yang ada di dalam tuturan. Daya ilokusi yang muncul dalam penelitian ini berjumlah empat belas jenis, yaitu memberitahu, berargumentasi, meminta penjelasan, memerintah, meminta, mengusulkan, meminta informasi, memberi nasihat, menjamin, memuji, mengeluh, menyindir, memutuskan, dan membuktikan, sedangkan partikel fatis yang muncul adalah ayo, deh, dong, halo, kan, kok, lho, nah, nih, sih, toh, tuh, dan ya. Salah satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah daya ilokusi dan partikel-partikel fatis dapat saling berkombinasi.
Hasil dari penelitian sederhana ini, penulis menemukan pemakain daya ilokusi memberitahu yang lebih dominan dibandingkan dengan memuji dan menjamin. In iterjadi mungkin disebabkan oleh kebudayaan orang Indonesia, umumnya, dan pengkilan khususnya, yang malu menunjukan kelebihan produknya dibandingkan produk lainnya.