Pemerintah Soviet pada tahun 1970-an memiliki kebijakan dalam mengatur semua hal yang berkaitan dengan perempuan. Hak perempuan yang sesungguhnya menjadi hak dasar atau hak asasi perempuan telah direnggut oleh pemerintah Soviet. Termasuk juga mengenai hak tubuh perempuan yang pada akhirnya menjadi hak milik pemerintah. Salah satunya adalah hak untuk aborsi. Melalui kebijakan aborsi, tubuh perempuan dipolitisasi demi kepentingan negara. Perempuan tidak lagi memiliki kebtbasan. Aborsi termasuk salah satu isu yang tidak umum untuk diungkapkan dalam karya sastra. Namun, Ljudmila Stefanovna PetruThevskaja menjadikan isu aborsi sebagai tema dalam naskah drama berjudul Rex. Poyedenusr CMupnoeou /den' rozdenija smirnovoj /Hari (Jiang Tahun Smirnova. Petrushevskaja adalah seorang pengarang yang mengetengahkan tema-tema mengenai sisi buruk dari kehidupan, terutama pada masa Soviet. Oleh karena itu, karya-karyanya barn dapat dipublikasikan secara umum pada periode Glasnost' `Keterbukaan', Perestojka `Restrukturisasi' dan Demokratya `Demokrasi. Isu aborsi menurut feminisme radikal, juga terkait dengan hak tubuh perempuan. Di sini, penulis menemukan korelasi antara isu aborsi dan hak tubuh perempuan melalui tokoh Elja Smirnova. Korelasi tersebut dapat dirumuskan sebagai permasalahan yang ingin dijawab dalam skripsi ini, yaitu bagaimana hak tubuh dijadikan dasar tindakan oleh Elja Smirnova untuk melepaskan diri dari politisasi kepentingan negara melalui keputusan aborsinya agar menjadi inividu yang memiliki kebebasan dan kemandirian