Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana orang Jepang melestarikan tradisi untuk mendoakan keselamatan pertumbuhan anak-anak perempuan melalui perayaan hina matsuri dengan segala upayanya seiring dengan berkembangnya zaman. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan dan metode observasi, sedangkan dalam analisa dicoba menggunakan teori kebudayaan yang bersifat hibrid, cair, dinamis dan sementara, dan selalu berubah. Selain itu, juga digunakan teori kebudayaan yang bersifat adaptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perayaan hina matsuri mengalami pergeseran makna dari sebuah ritual penyucian menjadi sebuah acara yang bersifat hiburan yang kemudian memunculkan unsur komersialisasi di dalamnya. Kemeriahan dalam perayaan hina matsuri dijadikan sebagai ajang mencari keuntungan bagi sebagian masyarakat. Menjelang perayaan, berbagai pihak menyediakan barang-barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan matsuri. Kegiatan seperti ini terus berulang setiap tahunnya dan mengingatkan kepada masyarakat Jepang, khususnya orang tua yang memiliki anak perempuan, bahwa perayaan hina matsuri masih tetap ada.
The focus of this study is to give a description of how the Japanese effort to preserve their tradition with the changing times. This tradition is to worship the safetyness of girl_fs growth through the hina matsuri. The data collection used literature and observation methods. In addition, the analysis used cultural theory which are hybrid, liquid, dynamic, temporary, always changing. Moreover, the analysis also used an adaptive cultural theory. Based on the analysis, it can be concluded that hina matsuri festival has experience a change of meaning, from a purification ritual to an entertaining event which has commercialism in it. For some people, the event of hina matsuri is a chance to earn profits. They provide services and goods for preparation pof the ceremony. This activity has become a custom which continue annually. This festival also reminds the Japanese society, especially the parents who have daughters, that hina matsuri is still exist.