Skripsi ini membahas mengenai manusia sebagai makhluk unik yang berada di antara elan vital dan materi. Manusia memiliki kodrat untuk selalu menuju _lan vital yang merupakan jalan menuju kebebasan. Akan tetapi, ketidakwaspadaan dapat menyebabkan manusia tergelincir menuju materi. Ketergelinciran ini disebut dengan komik. Pada situasi dan kondisi komik, manusia kehilangan kebebasannya. Segala geraknya terdeterminasi dan terlihat seperti mesin yang bergerak mekanis dan otomatis. Di dalam masyarakat situasi komik dianggap sebagai ancaman. Ketidakmampuan untuk beradaptasi menyebabkan seseorang menjadi komik. Hukuman bagi seseorang yang berlaku komik adalah dengan ditertawakan.
This essay discusses about man as unique creatures existing between the elan vital and the matter. Naturally, man always toward to _lan vital which is the road to freedom. However, incautiousness can slip him to the matter. This loseness is called with comic. In the comic situations and conditions, man loss his freedom. Their movements are determined and looked like the engine moving automatically and mechanically. In society, comic situation is seen as a threat. Inability to adapt can cause someone to be comic. The punishment for someone who act comically is being laugh.