Skripsi ini mengangkat tentang posisi perempuan dalam kehidupan Suku Bangsa Batak. Batak sebagai salah satu suku bangsa digunakan penulis sebagai contoh dari sekian banyak dan beragamnya suku bangsa di (Indonesia yang menggunakan garis keturunan patrilineal. Penulisan ini menyinggung bahwa garis keturunan yang patrilineal tidak dapat menghilangkan identitas seseorang perempuan dari suku bangsanya. Melalui metode analisis literatur dan pengalaman perempuan, penulisan ini bermaksud untuk mengubah pola pikir yang maskulin dan menutup diri pada suar hati dapat memberi ruang kompromi pada dalam relasi antar individu. Pembahasan mengenai cara pemberian ruang bagi perempuan dalam Suku Bangsa Batak akan didukung dengan teori etika kepedulian sebagi bentuk kompromi yang ditawarkan oleh pemikiran feminis multikultur. Etika kepedulian akan membawa pola pikir yang baru dalam tradisi Suku Bangsa Batak sebagai salah satu suku bangsa Indonesia. Lunturnya bisa terhadap posisi perempuan dan terdengarnya suara kesadaran perempuan akan menciptakan ruang yang penuh dengan kompromi dalam melahirkan keputusan.