Penelitian ini membahas Perbandingan antar teks S_rat Jaka Pangasih (SJP).Perbandingan antar teks ini difokuskan pada alur cerita, latar, dan tokoh dari ketiga naskah yang dapat di lakukan perbandingan. Permasalahan dari penelitian ini melihat persamaan dan perbedaan teks yang difokuskan pada alur, latar, dan tokoh yang dihadirkan ketiga teks tersebut dan memilih satu teks yang menjadi dasar untuk disunting yang sesuai dengan prinsip-prinsip filologi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan perbandingan ketiga teks yang dapat dilakukan perbandingan dan menyajikan satu teks yang menjadi dasar untuk disunting atau dianggap sebagai induk naskah. Adapun, langkah kerja filologi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan kritik teks dengan cara inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan naskah dan teks, dan pertanggungjawaban alih aksara. Teks disunting dengan menggunakan metode landasan dari Baried (1985). Dalam menganalisis unsur SJP menggunakan teori dari Jan Van Luxemburg (1984) dan Karsono H Saputra (1992) mengenai unsur-unsur sastra yang merupakan kerangka karya sastra sejarah.
This study discussed the comparison between the text Pangasih Jake Fiber (SJP). The comparison between this text focuses on plot, setting, and characters of the three manuscripts that can do the comparison. The problem of this research see the similarities and differences in text that focuses on plot, setting, and characters presented by the three texts and select one of the basic texts to be edited in accordance with the principles of philology. The research aims to produce a third comparison of text that can be done and presents a comparison of the basic text to be edited or considered as the main text. As, step philological work done in this study, namely by doing textual criticism with the way the script inventory, description of manuscript, comparison of manuscript and text, and accountability over the script.Text edited by using the method of Baried basis (1985). In analyzing the elements of the theory of SJP using Jan Van Luxemburg (1984) and Karsono H Saputra (1992) about the literary elements of a framework of literary history.