UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Perjuangan kaum buruh tambang batubara Ombilin Sawah Lunto : dari persatoean kaoem boeroeh tambang (PKBT) hingga vereeniging boemipoetra staatsspoor, tramwegen, ombilinmijnen en landsautomobielensten op Sumatra (VBSTOL) 1925-1934

Sri Pujianti; ([Publisher not identified] , 2010)

 Abstrak

ABSTRAK
Skripsi ini membahas pertumbuhan dan peranan dua organisasi buruh yang berbeda konsep tetapi memiliki tujuan akhir yang sama yakni untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh tambang batubara Ombilin Sawah Lunto agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada tahun 1920-an pergerakan serikat pekerja seperti PKBT berjalan secara radikal dan revolusioner dengan diwarnai oleh protes-protes terbuka dan terorganisir yang dilakukannya bersama buruh tambang batubara Ombilin Sawah Lunto. Aksi ini juga di dukung oleh partai politik yang bersifat kontra terhadap pemerintah kolonial Belanda. Setelah terjadinya pemberontakan Silungkang 1926/1927 kondisi ini berubah seiring dengan dikeluarkannya peraturan ketat oleh pemerintah. Pergerakan serikat pekerja pun ikut berubah dengan memilih jalan yang lebih lunak yakni kooperatif terhadap pemerintah kolonial. VBSTOL merupakan serikat pekerja yang memilih jalan tersebut. Organisasi buruh ini memilih jalan memperjuangkan nasib kaum buruh melalui dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah INS (Indonesisch Nederlandsche School) di daerah Kayu Tanam dan Sawah Lunto.

Abstract
The thesis discusses the development and role of two labor organizations, which basically had different concepts, but actually had the same goal, namely to improve the welfare of the coal mine labors in Ombilin, Sawah Lunto, so that these labors had a chance to get a better life. These study concluded that in the 1920s, the labor movement, such as PKBT had been radical, revolutioner and full of protests. This activities they did together with the labour of the Ombilin Sawah Lunto coalmines. This action was also supported by opposing labour political parties against the Dutch Colonial Government. This situation changed in the year 1926/1927 after the Silungkang uprising since the Colonial Government became more strict. The opposing organization then changed the activities from using force to a more indicate attitude, they were more cooperative to the Government. VBSTOL was the organization which chose the way. This labor organization preferred to improve the labors_ fate through education by establishing INS schools in Kayu Tanam and Sawah Lunto.

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Open
No. Panggil : S12668
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2010
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 115 pages : 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12668 14-17-677202753 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20160754
Cover