Skripsi ini membahas tentang perkembangan Pelabuhan Tegal pada tahun 1850-1900. Pelabuhan Tegal merupakan salah satu pelabuhan kecil yang ada di Hindia Belanda yang dibuka untuk umum sesuai dengan peraturan Pemerintah Kolonia Hindia Belanda pada 31 Mei 1858. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan Pelabuhan Tegal pada tahun 1850-1900 dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dalam hal ini ekspor. Aktivitas ekspor yang terjadi di Pelabuhan Tegal adalah ekspor gula. Gula merupakan komoditas ekspor terbesar yang dihasilkan oleh daerah-daerah sekitar pelabuhan tegal (hinterland). Hinterland dari pelabuhan Tegal berupa perkebunan dan pabrik-pabrik gula. Ada sekitar 12 pabrik gula yang terdapat di residensi Tegal, yang dikelola oleh pihak swasta. Oleh karena hasil gula yang diekspor melalui pelabuhan tegal inilah, pelabuhan Tegal kemudian disebut sebagai Pelabuhan Gula.
This thesis discusses the development of the harbor in the year 1850-1900. The harbor is one small port in Dutch East Indies, which was opened to the public in accordance with government regulations Kolonia Dutch East Indies on May 31, 1858. The results of this study concluded that the development of the harbor in the year 1850-1900 was influenced by the activities in this export trade. Export activity that occurred in the harbor is the export of sugar. Sugar is the largest export commodities produced by the areas around the port dost (hinterland). Hinterland of the port of Tegal form of plantations and sugar mills. There are about 12 sugar mills located in the residencies of Tegal, which is managed by private parties. Therefore, the results of sugar is exported through the port dost, Tegal port was later named Port of Sugar.