Penelitian ini hendak mengetahui perilaku memilih masyarakat adat Ternate dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih dalam Pemilu Legislatif Kota Ternate tahun 2009. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei di enam kelurahan di Kota Ternate dengan total sampel sebanyak 120 responden. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiologis dan psikologis.
Hasil survei menunjukkan perilaku memilih masyarakat adat Ternate dalam Pemilu Legislatif Kota Ternate tahun 2009 adalah perilaku memilih berdasarkan atas ikatan primordial karena rata-rata pemilih dalam memilih partai dan caleg atas dasar hubungan keluarga, etnis, serta figur Sultan dan Boki. Karakteristik pemilih dalam masyarakat adat Ternate yang primordial dipengaruhi oleh variabel geografis, keterlibatan dalam adat, kedekatan dengan partai dan caleg serta perilaku politik Sultan dan Boki.
Berdasarkan letak geografis, rata-rata kelurahan yang berada di wilayah Kesultanan Ternate dimenangkan oleh Partai Demokrat, dan responden yang memiliki keterlibatan dalam adat Ternate juga memiliki kecenderungan memilih Partai Demokrat. Responden yang memiliki kedekatan dengan partai dan caleg sebagian besar memilih partai lama seperti Golkar, PPP dan PDIP. Sedangkan responden yang terpengaruh oleh perilaku Sultan dan Boki bukan termasuk pemilih loyal partai karena sebagian besar mereka merubah pilihan partainya di Pemilu 2009.
Implikasi teoritis dalam penelitian ini menunjukkan faktor sosiologis dan psikologis dapat menjelaskan perilaku memilih dalam masyarakat adat, temuan dalam penelitian ini juga bukan hal yang baru karena faktor sosiologis dan psikologis dalam penelitian sebelumnya juga berpengaruh dalam penelitian ini. Namun yang berbeda adalah objek penelitian, dimana Kesultanan dan masyarakat adat Ternate yaitu komunitas masyarakat yang memiliki struktur dan kultur yang terbangun sejak abad ke-13.
This study wishes to determine voting behavior of indigenous peoples of Ternate and the factors that influence voting behavior in the legislative elections of Ternate in 2009. Researchers using quantitative methods with a survey approach in six kelurahan in Ternate with 120 respondents. The survey results showed the voting behavior of indigenous peoples of Ternate Ternate in the Legislative elections of 2009 were voting behavior based on primordial loyalty because the average voter in selecting the party and the candidates on the basis of family, ethnicity, and the figure of Sultan and Boki. The Characteristics primordial voters in the Ternate was influenced by geographic variables, involvement in adat, closeness to parties and candidates, and political behavior of the Sultan and Boki. Based on geographic location, the average kelurahan are located in the Sultan Ternate authority was won by the Democrats Party, and respondents who have an involvement in adat Ternate also have voted Democrat. Respondents who have a closeness with the party and candidate most choose the old parties such as Golkar, PPP and PDI-P. While the respondents are influenced by the political behavior of the Sultan and Boki not including the loyal party voters because most of them change his party's choice in the 2009 election. Theoretical implication show that in this study is nothing new, because the sociological and psychological factors in previous studies was also influential in this study. But what is different is the object of research, where the Sultanate of Ternate and the community of indigenous communities that have a structure and culture that was established since the 13th century.