Penelitian mi dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencekokan
minyak kelapa bekas-gorengan terhadap badan Malpighi ginjal mencit (Mus
musculus) galur Swiss. Pencekokan dilakukan terhadap 30 ekor mencit
yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu masing-masing kelompok
mencit dicekok minyak kelapa yang belum dipakai untuk menggoreng tahutempe
(K I); minyak kelapa bekas-gorengan tahu-tempe berturut-turut 9, .18,
27 kali (K II, K III, dan K IV); dan CCL (K V. Untuk kelompok kontrol negatif
(K I) dan kelompok perlakuan (K II, K III, dan K IV) sampel mmnyak dicekokan
pada han ke-1, ke-3, dan ke-5, sedangkan untuk kelompok kontrol positlf 3
(Ky) Cd 4 dicekokan pada han ke-6.
Hasil uji perbandingan berganda pada (= 0,05 menunjukkan adanya
perbedaan nyata antara K I dengan K II, K III, K IV dan K V; antara K II
dengan K IV dan K V; antara K III dengan K IV dan K V; dan antara K IV
dengan KV.
Pengamatan mikroskopik terhadap badan Malpighi ginjal mencit
dilakukan setelah han ke-8. PĂ©mberian sampel minyak pada kelompok
perlakuan terhadap mencit memperlihatkan struktur histologi yang berbeda
dengan kelompok kontrol negatif. Kerusakan pada badan Malpighi ginjal
mencit mulai tampak pada pencekokan sampel minyak kelapa bekasgorengan
9 kali dan besarnya kerusakan yang terjadi terus meningkat pada pencekokan minyak kelapa bekas-gorengan 18 dan 27 kali. Pencekokan
Cd 4 memperihatkan kerusakan yang paling parah pada badan Malpighi
ginjal, berupa penyusutan glomerulus clan pelebaran jarak pada ruang antar
Bowman. Kerusakan pada badan Malpighi ginjal tampak jelas meningkat
seiring dengan banyaknya ulangan pemakaian minyak bekas-gorengan.