ABSTRAKDiferensiasi seks pada kelompok aves selain ditentukan oleh genetik seks juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas harmon, terutama harmon estrogen yang berperan penting dalam diferensiasi seks primer dan sekunder burung betina. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan harmon estradiol benzoat (EB) pada telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica Temm. & Schieg.) berumur 3 hari masa inkubasi, tehadap daya tetas telur, kelolosan hidup, dan diferensiasi seks yaitu oviduk dan kelenjar kloaka. Delapan puluh butir telur puyuh dibagi dalam empat kelompok penlakuan, yaitu kelompok kontrol (tanpa penlakuan), dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing disuntik dengan 5.tg (E 1 ), 10ig (E2), 15p.g (E3) estradiol benzoat. Hasil penelitian mempenlihatkan bahwa daya tetas telur berkisar antara 35-50%, dengan kelotosan hidup sejak umur I hari penetasan hingga umur 14 minggu mencapai kisaran antara 85,71- 100%. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap oviduk menunjukkan bahwa EB tidak berpengaruh nyata terhadap panjang dan berat oviduk, tetapi berpengaruh nyata terhadap kelenjar kloaka. Hasil uji perbandingan berganda menunjukkan perbedaan nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (E 1 , E2 , dan E3) dan tidak berbeda nyata untuk E1 dengan E2 dan E2 dengan E3.