Induksi protocorm like-bodies (PLBs) pada berbagai eksplan anggrek,
khususnya Phalaenopsis, telah banyak dilakukan. Namun, informasi
mengenai sel atau jaringan pembentuk PLBs tersebut masih sedikit diketahui.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui sel atau jaringan eksplan daun
Phalaenopsis yang berpotensi membentuk PLBs dengan cara pengamatan
anatomi. Pengamatan anatomi dilakukan dengan pembuatan preparat
menggunakan metode parafin dan pewarnaan safranin-fastgreen. Bahan
pembuatan preparat terdiri dari potongan daun in vivo (DD), potongan daun
hasil kultur in vitro nodus tangkai bunga (M0) dan daun hasil kultur in vitro
yang berumur 5 minggu (M5), 7 minggu (M7) dan 9 minggu (M9) setelah hari
tanam serta protocorm hasil kultur in vitro biji Phalaenopsis (P). Pengamatan
anatomi pada daun hasil kultur in vitro M7 menunjukkan sel subepidermis
berpotensi membentuk PLBs. Pada daun hasil kultur in vitro M9
menunjukkan sel subepidermis dan sel epidermis berpotensi membentuk
PLBs, selain itu juga sel-sel mesofil menunjukkan ciri-ciri meristematik
walaupun belum mengalami pembelahan. Pengamatan morfologi dan
anatomi menunjukkan PLBs cenderung lebih banyak terbentuk di bagian
adaksial (atas) daun. Sel-sel protocorm hasil kultur in vitro biji yang memiliki
ciri-ciri meristematik tinggi adalah sel epidermis. Protocorm, hasil kultur in
vitro biji, pada pertumbuhan selanjutnya dapat langsung membentuk tunas
atau membentuk PLBs. Begitu pula dengan PLBs yang terbentuk pada
potongan daun, dapat langsung membentuk tunas atau membentuk PLBs
baru.