Tempe kedele merupakan makanan tradisional hasil fermentasi yang disenangi penduduk Indonesia pada umumnya. Sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan jatuhnya korban akibat keracunan tempe kedele. Tingginya resistensi terhadap penyakit perut di Indonesia diduga disebabkan oleh senyawa antibiotik yang ditemukan dalam tempe kedele. Dalam penelitian ini dilihat pengaruh pH medium kedele Extract Broth (KEB) yang berbeda (4,0 dan 5,3) terhadap aktivitas antibiotik tiga strain Rhizopus spp. Mikroorganisme penguji yang digunakan adalah Bacillus subtilis dan Eschericia coli, dan medium penguji yang digunakan adalah medium Ellis, Wang, dan Hesseltine (EWH). Aktivitas antibiotik diukur berdasarkan lebar daerah bening di sekitar paper disk, yang menandakan terhambatnya pertumbuhan bakteri di atas medium EWH. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pH medium KEB 4,0 dan 5,3 tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada aktivitas antibiotik ketiga strain Rhizopus spp. tersebut. Namun demikian, ternyata aktivitas antibiotik di antara ketiga strain Rhizopus spp. tersebut berbeda nyata.