Sejak awal tahun 1960, masalah kontaminasi minyak bumi oleh mikroorganisme telah menarik perhatian para peneliti. Jenis kapang yang paling sering dijumpai pada bahan tersebut adalah Cladosporium resinae (Lindau) de Vries. Kapang ini dikenal sebagai perusak bahan bakar, dan menyebabkan korosi pada tangki-tangki penyimpanan serta menyumbat filter pada saluran bahan bakar pesawat terbang. Sampai saat ini belum ditemukan cara ynag paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kapang tersebut. Penelitian mengenai aspek-aspek biologis dari C. resinae seringkali menemui hambatan, karena kapang ini biasanya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan konidia setelah dibiakkan beberapa kali. Karena itu perlu dicari medium yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kapang ini. Dalam penelitian ini, C. resinae ditumbuhkan pada medium PDA (Potato Dextrose Agar) dan MEA (Malt Extract Agar) dengan sembilan variasi pH, yaitu: pH 3,0 - pH 7,0 dengan rentang 0,5. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang (kurang lebih 30 derajat Celsius) selama 6 hari. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur diameter koloni menggunakan jangka sorong. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. resinae tumbuh baik pada medium PDA dengan pH 3,5 atau medium MEA dengan pH 3,5.