Laju perombaken materi organik, misalnya pohon yang tumbang di lantai hutan. merupakan "Faktor panting dalam panyediaan unsur hara bagi vegataai seta;.pat. Kecspatan proses itu tergantung pada jenis kayu yang dirombak, kerapatan populasi serangga tanah terutama rayap tanah, jamur, serta lingkungan luar seperti iklim, suhu^ kelembaban, dan pH tanah. Untuk mengetahui laju perombakan kayu mati yang jatuh di lantai hutan, telah dilakukan percobaan dengan menggunakan kayu mati albisia bagian batang utama, cabang, dan ranting, baik yang dikuliti dan tidak dikuliti, serta yang diletakkan secara vertikal dan horisontal di atas permukaan tanah. Kayu tersebuu diumpankan pada tiga lokasi yang berbeda di areal Kebun Raya Bogor (Petak Ukur I di bawah rumpun bambu, Petak Ukur II di deka-fc pemukiman karyawan Kebun Raya Bogor,"dan Petak Ukur III di tempat pembakaran sampah). Dari tiga lokaisi Petak Ukur yang dicoba, yang paling banyak mengandung rayap tanah baik jenis maupun populasinya adalah di Petak Ukur II, Uaktu pengaroatan dan perlakuan kayu berpengaruh nyata terhadap jumlah rayap tanah yang merombak kayu mati, Diketahui pula bahua dari tiga kategori faktor perlakuan bagian—bagian kayu, pengaxuh yang terbaik terhadap laju perombakan adalah pada bagian batang utama, Ada tidaknya kulit dan cara peletakan Uayu juga mempengaruhi laju perombakan, wslaupun secara statistik tidak berpengaruh nyata. Hubungan linear antara jutnlah populasi rayap tanah . dengan laju perombakan kayu mati, dapat digunakan untuk menarnbah inf!ormasi ±en-tang peranan organisme "tersebul: dalam keseimbangan ekosistem hu"tan