Tursiops sp. sering kali terpapar oleh suara yang berasal dari aktivitas manusia, terutama di penangkaran. Penelitian bertujuan mengetahui berbagai suara yang dapat memengaruhi perilaku bersuara lumba-lumba. Metode penelitian yang digunakan adalah perekaman suara lumba-lumba secara langsung, baik dalam keadaan tanpa gangguan (normal) maupun dalam keadaan terdapat gangguan (perlakuan). Parameter yang diamati adalah jumlah ekolokasi, frekuensi ekolokasi, durasi ekolokasi, jenis suara, interval antarklik, lag phase response (respons fase lamban) terhadap perlakuan, dan juga perilaku lumba-lumba. Jenis suara yang didapat adalah suara klik sejumlah 138 suara dengan kisaran frekuensi 500--700 Hz, durasi ekolokasi 0,3--4,5 detik, interval antarklik 0,001--0,07 detik, respons fase lamban 0,52--32 detik. Perilaku lumba-lumba yang didapat adalah perilaku berenang lumba-lumba mendekati sumber suara perlakuan, menghantamkan diri ke sumber suara perlakuan, berenang mengelilingi kolam, mengapung di permukaan air, dan membuka mulut. Terdapat pengaruh antara suara perlakuan terhadap respons ekolokasi lumba-lumba.