UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pemanfaatan lendir bekicot (achatina fulica fer.) sebagai obat luka

Ratu Ayu Dewi Sartika; Azizahwati, supervisor (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991)

 Abstrak

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengaruh lendir bekicot (Achatin g fulica Fer.) terhadap luka terbuka buatan pada tikus putih, dengan menggunakan metode Morton yang dimodifikasi. Dalam penelitian ini digunakan 50 ekor tikus putih, strain LMR, berat badan 140 - 220 gram, yang dibagi dalam tujuh kelompok. Kelompok A, B dan C diberi larutan lendir bekicot yang disaring menggunakan penyaring bakteri dengan dosis 10 %, 50 % dan 100 %. Kelompok D dan E merupakan kelompok yang diberi lendir bekicot tanpa disaring dengan dosis 50 % dan 100 %. Sedangkan kelompok F dan G inerupakan. kelompok kontrol (hanya diberi air dan blangko). Persentase penyembuhan luka dianalisa secara statistik, dengan metoda analisis variansi dan metoda Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lendir bekicot dengan dosis 50 % dan 100 %, baik dengan atau tanpa disaring memberikan kecepatan penyembuhan luka yang sangat bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada dosis yang sama, kelompok tikus yang diberi lendir bekicot tanpa disaring, memberikan kecepatan penyembuhan luka yang relatif tidak bermakna bila dibandingkan dengan yang disaring. Dengan meningkatnya dosis lendir bekicot yang digunakan dan 50 % sampai 100 %, didapat kecepatan penyembuhan luka yang lebih baik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lendir bekicot yang tidak disaring dapat mempercepat penyembuhan luka terbuka pada tikus.
ABSTRACT
A study of the effect of mucous of Achatina fulica Fer. on the artificial opened wound on white mouse had been done, by Morton method with a modification. Fifty white mice were used in this experiment, body weights of 140 - 220 grams, and divided into seven groups. Group A, B, and C were given mucous of snails filtered by bacterial filter in doses of 10 %, 50 Z, and 100 %. Group D dan E were given mucous of snails with 50 % and 100 % without filtered. Whereas group F and G are the controlling groups (only by water and blank). Percentage of wound healing was statistically analyzed by analyses of variance and Tukey methods. The result of the study showed that mucous of snails of 50 % and 100 X.with or without filtered gave the rate of healing very significant compared to controlling groups. At the same dose, the group given mucous of snails without filtered exerted the rate of healing not statistically significant in comparison with that of filtered. By increasing the dose from 50 % to 100 % better wound healing effect was obtained.. It is concluded that mucous of snails without filtered can accelerate artificial wound healing in mice.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Ratu Ayu Dewi Sartika.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : viii, 63 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-19-713556303 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20175991
Cover