UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Swamedikasi pada ibu rumah tangga di Kelurahan Utan Panjang Kemayoran Jakarta Pusat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Silaen, Nella Ria; Azizahwati, supervisor; Sabarijah WittoEng, supervisor (Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ringan adalah dengan swamedikasi atau pengobatan sendiri (self medicated).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan obat dalam swamedikasi pada ibu rumah tangga, mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan swamedikasi dan mendapatkan informasi tentang materi dan metode yang dibutuhkan untuk penyuluhan swamedikasi pada masyarakat di Kelurahan Utan Panjang, Jakarta Pusat.
Desain penelitian ini adalah dengan Cross Sectional study. Data primer didapatkan dari responden dengan wawancara menggunakan pedoman kuesioner. Sampel penelitian adalah 96 orang ibu-ibu rumah tangga yang melakukan swamedikasi dalam tiga bulan terakhir penelitian yang diambil dengan metode sampling random. Ditemukan bahwa responden terbesar berusia 40 ? 49 tahun, berpendidikan tamat SLTA, tidak bekerja, dengan pendapatan rumah tangga antara Rp 1.001.000 ? Rp 2.000.000. Responden terbesar yang melakukan swamedikasi mengeluh sakit kepala dan maag, mengobati sendiri menggunakan obat dengan bentuk sediaan tablet sebagai pilihan terbesar, dosis obat yang digunakan dua kali sehari selama 1 ? 2 hari dengan hasil 93,8 % sembuh (hilang keluhan). Persentase terbesar obat yang digunakan berharga Rp 400 ? Rp 1.000 berasal dari warung yang jaraknya 0?100 meter dari rumah, tanpa mengeluarkan biaya transportasi. Alasan melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri persentase terbesar karena penyakit yang diderita masih dianggap ringan. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, pengetahuan, sikap responden dan biaya obat dengan tindakan swamedikasi. Menurut responden penyuluhan swamedikasi yang dibutuhkan masyarakat adalah mengenai efek samping obat dan gejala penyakit yang diberikan oleh dokter puskesmas atau kader, melalui media telivisi atau ceramah. Dengan melihat aspek kebutuhan informasi untuk meningkatkan kualitas pengobatan sendiri, maka diperlukan suatu upaya untuk membekali masyarakat dengan informasi yang benar dalam hal ini apoteker merupakan fasilitator yang ideal bagi kegiatan tersebut.

The first health seeking action undertaken by most people to overcome mild disease is through self medication.
This research aim to describe the use of drug in self medication of housewives, to find out the related factors in self medication and to get information about material and method needed in health education of Utan Panjang community.
This study employed Cross Sectional approach design, primary data are acquired from the respondents through interviews using questionnaire as the guidelines. The samples of this research are 96 respondents consist of housewives who perform self medication in the recent three months which are taken through random sampling method. It is discovered that most respondents aged between 40 ? 49 years old, most with high school educational background, with household incomes around Rp 1.001.000 ? Rp 2.000.000. Most respondents use drugs in self medication if they get headache and digestive problem. They use tablet to treat themselves which dosage two times in a day among 1 ? 2 days latter. 93,8 % of respondents are cured. Cost of drugs between Rp 400 ? Rp 1000. The respondents can get the drug at any small shops, which are near from their house without spending more money for transportation. The reason of doing self medication is the assumption that their illness is mild and they know about the drug itself. Statistically there was no significantly relation between educational levels, household incomes, respondents knowledge, respondents? attitude, and the drugs cost with self medication. The information about drugs in self medication needed by the community of Utan Panjang are drugs side effects and sickness symptoms, the information should be given by physician at health center via television or presentation. Considering the requires of information to improve quality of self medication, we have to contribute the society with right information in this case pharmacist as the ideal facilitator.

 File Digital: 1

Shelf
 S32956-Nella Ria Silaen.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S32956
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 59 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S32956 14-19-636613861 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20176626
Cover