Penggunaan jamu pelangsing “SF” yang merupakan kombinasi dari Phaseolus vulgaris, Guazuma ulmifolia, Garcinia cambogia, dan Green tea secara berulang dan dalam jangka waktu yang panjang menyebabkan perlu dilakukan pengujian terhadap tingkat keamanannya. Oleh karena itu penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu pelangsing terhadap fungsi ginjal selama 90 hari. Jamu diberikan secara oral kepada 80 ekor tikus putih galur Sprangue-Dawley yang terdiri dari 40 ekor tikus jantan dan 40 ekor tikus betina.
Hewan uji dibagi secara acak kedalam empat kelompok, yaitu satu kelompok normal yang diberi CMC 0,5% dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing diberi jamu dosis 1,35 g/kg bb, 2,70 g/kg bb, dan 5,40 g/kg bb tikus. Pada hari ke-91 dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar urea dan kreatinin plasma secara kolorimetri.
Hasil ANAVA satu arah (α = 0,05) menunjukan tidak ada perbedaan bermakna dari kadar urea dan kreatinin plasma antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan jamu pelangsing selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi ginjal.