Obesitas adalah keadaan patologis dimana terdapat penimbunan lemak
yang berlebihan di dalam jaringan tubuh. Saat ini telah ada obat tradisional
pelangsing tubuh berupa sediaan jamu dalam bentuk kapsul dengan
komposisi ekstrak simplisia yang terdiri dari: kacang buncis (Phaseolus
vulgaris L), daun jati blanda (Guazuma ulmifolia Lamk), buah gambogee
(Garcinia cambogia), dan daun teh hijau (Camellia sinensis (L) Kuntze). Jamu
ini dipakai lama dan terus menerus sehingga perlu dilakukan penelitian
toksisitas untuk melihat pengaruh komposisi bahan-bahan tersebut terhadap
organ dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian subkronik
pada tikus putih jantan dan betina (Rattus novergicus) dengan memberikan
jamu setiap hari selama 90 hari, kemudian dilihat aktivitas AST dan kreatin
kinase plasma sebagai parameter. Digunakan 40 ekor tikus putih jantan dan
40 ekor tikus putih betina yang masing-masing dibagi menjadi tiga kelompok
perlakuan dosis dan satu kelompok kontrol. Setiap hari tikus diberi suspensi
uji dengan dosis berturut-turut 1350 mg/kg bb, 2700 mg/kg bb, dan 5400
mg/kg bb untuk kelompok I, II, dan III, sedangkan kelompok IV adalah
kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Hasil pengukuran plasma
tikus pada hari ke-91 dianalisa menggunakan uji ANAVA satu arah dan
menunjukkan tidak adanya perbedaan secara bermakna (p>0,05) aktivitas
AST dan kreatin kinase plasma antara kelompok I, II, dan III maupun kelompok IV. Dengan demikian penggunaan jamu pelangsing selama 90 hari
tidak mempengaruhi organ jantung.