UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Kadar gentamisin sulfat dalam serum pada penderita pasca bedah

Tiah Rachmatiah; Jati Harwati Istiantoro, supervisor (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984)

 Abstrak

Dewasa mi gentamisin masih inerupakan obat yang penting
untuk mengatasi infeksi berat kuman gram negatif; Karena batas keamanan gentamisin sempit maka hal ml merupkrn masalah dalam penggunaannya. Telah dilakukan pengukuran kadar gentamisin dalam serum dari 16 orang penderita pasca bedah di Bagian Kebidanan 115CM. Setiap penderita disuntikkan 80 mg gen,tamisin secara intramuskuler setiap 12 jam,selama 5 hari.pengambilam--.saxpel'.'dila kukan pada saat sebeluzn d.isuntikkan,3- jam,1 jam, 13- jam,3jam.,
8 jam, 12 jam seteiah pemberian dan sesaat sebelum diberikan dosis
Penentuan kadar gentamisin dalam serum dilakukan dengan cara difusi agar menurut Sabath 1930 (26) ,yang telah
fikasi. Basil pengukuran yang diperoleb kemudian dicari kadar puncak dan dihiung waktu paruh gentamisin dalam serum, Dari penelitian ini didapatkan kadar puncak yang bervariasiantara 2,6 santpai 9,3 mcg/ml, ditemukan kadar subtera-
peutik pada 2 penderita, waktu paruh rata-rata 2,4 jam dengan variasi antara 1 1,6 sampai Li.,6 jam. Dengan cara dan dosis yang lazim digunakan saat mi di. Bagian Kebidanan RSCM tidak ada kecenderungan terjadi toksisitas a k i b a t kumulasi, tetapi pada sebagian penderita tampaknya kadar terapeutik tidak ter
capai.

Gentaniicin is still an important drug to overcome serious
infections due to gram-negative pathogens.The narrow mar
gin of safety of this drug raises proble!n in its therapeutic
uses.
Serum levels of gentanilcin were determined from 16 post
operativepatients in the Gynaecological Department of RSCM
Each patient was given intramuscular injection of 80 mg of
gentainicin every 12 hours for five days.Blood sampling was
done at the moment before injection and half, one, one and a
half, three, eight, twelve hours after administration and at
the moment before the last dose was given.
Gentaniicin level in the serum was determined using modi
fied agar diffusion assay according to Sabath 1980 (26).
From the result of the measurement the peak level was detected
and calculation of half-life inerum was done. Peak level between 2,6 and 9,3 mc/m1 were obtained from this studies in which two-patients.--showed subtherapeutic
levels.The mean of half-life was 2,4 hours ; range between
1,6 and 4,6 hours. It is concluded that this dose regimen does not likely to cause accumulation of drug. It may otherwise gives subtherapeut.ic levels.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Tiah Rachmatiah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 51 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-19-419939072 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20176911
Cover