Peninqkatan produksi padi 1 tahun ditentukan oleh unsur agrokulmat, yakni iklim.. Unsur-unsur iklim yang dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan produksi padi adalah suhu udara (maksimum dan minimum), sinar matahari dan curah hujan. Bila kita perhatikan, luas wilayah iklim kering di Jawa Barat jauh lebih sempit dibandingkan dengan luas wilayah iklim basah. Walaupun demikian, wilayah iklim kering di Jawa Barat ini dapat ditanami padi sawah maupun padi gogo, dengan produktivitas sangat memuaskan (rata-rata peningkatan produktivitas padi 10,04 7. pada tahun 1979-1983). Tujuan penulisan ini ingin mengetahui hubungan antara unsur-unsur iklim dengan produktivitas padi (sawah dan gogo) di wilayah iklim kering Jawa Barat. Sehubungan dengan tujuan, maka masalahnya adalah: bagaimana pola iklim kering (Oldeman) di Jawa Barat ? bagaimana hubungan antara unsur-unsur ik].im dengan produktivitas padi di wilayah iklim kering Jawa Barat ? Batasan yang digunakan adalah: Bulan basah: dalam 1 bulan curah hujan lebih atau sama. dengan 200 mm. Bulan kering: dalam 1 bulan curah hujan kurang dari 100 mm. Produktivitas padi: hasil padi per luas panen (kwintal per hektar). Asumsi: Faktor-faktor non iklim yang dapat berpengaruh terhadap pertanian, seperti tanah dan budidaya tanaman adalah sama. Analisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu klasifikasi data curah hujan bulanan berdasarkan teori Oldeman dan metode korelasi peta dari variabel iklim (suhu udara maksimum, suhu udara minimum, lamanya penyinaran matahari dan curah hujan) dengan produktivitas padi sawah dan padi gogo. Untuk mempermudah dan memperielas analisa, digunakan daerah sampel (kecamatan). Hasil dari analisa menunjukan: 1.. Luas wilayah iklim kering di Jawa Barat jauh lebih sempit danipada luas wilayah iklim basah. Wiláyáh iklim kering digolongkan menjadi 2 region iklim, yaitu: region D3 dan E. Region D3: Region D3 termasuk dalam region kering karena memiliki jumlah bulan kering lebih banyak dari jumlah bulan basah, yaitu 5-6 bulan terjadi selama bulan Mei - Oktober, dengan maksimum pada bulan Januari.
Serta sedikitnya 5 bulan kering selama bulan Mei - November dengan minimum di bulan Agustus. Mencakup wilayah bagian utara Pesisir Utara Jaa Barat, menyebar terpisah-pisah dalam lingkungan region D3, meliputi bagian utara kabupaten Serang, Tangerang, Bekasi, Karaang dan Subang. 2. Produktivitas padi sawah tinggi (45 - 50 k/ha) ,terdapat di kecamatan-kecamatan dengan suhu maksimum agak tinggi hingga tinggi (32-33C), suhu minimum rendah (21-22C), dan lamanya penyinaran matahari sedäng (125-175 jam); terutama terdapat pada musim tanam II. Produktivitas padi sawah rendah terdapat di kecamatan-kecamatan dengan suhu maksimum agak tinggi, suhu minimum sedang dan lamanya penyinaran matahariagak tinggi;terdapat pada musim tanam I. Produktivitas padi gogo tinggi terdapat di kecamatan-kecamatan dengan curah hujan tinggi (dalam region D3). Dengan demikian dapat diringkaskan, produktivitas padi saah banyak dipengaruhi oleh penyinaran matahari dan suhu udara (maksimum dan minimum), dengan demikian pada keadaan produktivitas padi sawah mencapai optimum pada keadaan suhu maksimum agak tinggi sampai tinggi (32-33C), suhu minimum (kurang dan 22C) dan lamanya penyinaran matahani sedang (125-175 jam). Sedangkan padi gogo banyak dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan selama masa hidupnya atau pertumbuhannya.