Tanah kering (tegalan, kebun campuran, pekarangan) mempunyai potensi untuk pemanfaatan pertanian, mengingat jumlah rumah tangga pertanian yang terlibat dalam usaha tani di pekarangan dan kebun campuran relatif besar (9,3 ,juta rumah tangga). Pekarangan dan kebun campuran di sekitar kota besar pada umumnya diusahakan untuk tanaman hortikultura. Produk dari hortikultura (khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan) yang bersifat segar dan tidak tahan lama, banyak dikonsuinsi oleh penduduk kota besar. Agar produk tersebut dapat tiba di tangan konsumen selain keadaan segar, pengusahaannya dilakukan di tempat-tempat yang tidak jauh dan pusat konsentrasi penduduk. Kemudian Sandy (1985:127) mengatakan bahwa arti ekonomi pekarangan di daerah pedesaan sekitar kota besar, ternyata sangat besar. Faktor yang menentukan besar kecilnya pendapatan petani adalah banyaknya produksi dan harga jual komoditi. Di samping itu ,jarak yang memisahkan dari konsumen akhir mempengaruhi harga, kalau jarak dari kota jauh harga akan berkurang sejalan dengan adanya tambahan ongkos transpor (Bishop & Toussant,1979:272,terj.)
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu:
- Bagaimana keintensifan usaha pekarangan dan kebun campuran untuk tanaman hortikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan) di sekitar Tangerang ?
- Faktor-faktor apa yang mempengaruhi derajat keintensifan tersebut?
Hipotesa yang diajukan ialah diperkirakan tingkat keintensifan usaha hortikultura dipengaruhi oleh faktor produksi, harga jual dan ongkos transpor.