ABSTRAKKota Administratif Bekasi merupakan salah satu kota yang
terkena dampak dari dinamika kota metropolitan Jakarta,
dimana di dalam Inpres No. 13/1976, Kotif Bekasi, berfungsi
sebagai daerah penyangga Jakarta. Di dalam Kebijaksanaan
Tata Ruang Daerah Kabupaten Dati II Bekasi, Kotif Bekasi
diperuntukan bagi perumahan, industri, pusat pemerintahan,
pendidikan dan pusat perdagangan, sehingga telah mendesak
antara lain perubahan penggunaan tanah yang bersifat pedesaan
ke bentuk penggunaan tanah yang bersifat perkotaan.
Masalah yang dibahas yaitu Dimana wilayah perkotaan, perali
han dan pinggiran tahun 1983 dan 1992 dan bagaimana perubahannya.
Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif
dengan pertarapalan peta variabel penduduk, penggunaan tanah,
jaringan jalan aspal, fasilitas kota dan pusat keramaian.
tfilayah perkotaan tahun 1983 terletak di bagian tengah,
wilayah peralihannya terletak di sisi barat dan timur wilayah
perkotaan. Sedangkan wilayah pinggirannya mengelilingi
wilayah peralihan. Wilayah perkotaan tahun 1992 terletak
memanjang di bagian tengah, membelah Kotif Bekasi dari barat
sampai timur, sehingga wilayah perkotaannya sejajar dengan
jalan tol Jakarta-Cikampek, wilayah peralihannya di sisi
utara, tenggara dan barat wilayah perkotaan. Sedangkan
wilayah pinggirannya berada di pinggir batas wilayah Kotif
bagian utara dan selatan.
Bertambah luasnya wilayah perkotaan karena perubahan
wilayah dari pinggiran dan peralihan menjadi perkotaan. Arah
pertambahan tersebut adalah mulai dari bagian tengah ke arah
barat dan timur Kotif Bekasi sesuai dengan lokasi pintu
gerbang tol Jakarta-Cikampek.
Wilayah peralihan juga mengalami pertambahan luas, arah
pertambahan tersebut adalah ke arah utara, tenggara dan
barat dari wilayah Kotif Bekasi, yang berbatasan langsung
dengan wilayah kota Jakarta dan dekat gerbang tol Jakarta-
Cikampek.