ABSTRAKMata air adalah titik dimana air tanah keluar sebagai aliran permukaan. Ada
beberapa faktor yang mendorong terjadinya mata air, yaitu ; karakteristik
hidrologi permukaan terutama topografi, kelulusan batuan, formasi dan struktur
geologinya.
Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang termasuk kering dan sulit untuk
mendapatkan air, terutama pada saat musim kemarau seperti tahun ini,
sehingga dibangun waduk serba guna Gajah Mungkur yang selain fungsi
utamanya sebagai pengendali banjir kota Solo dan sekitarnya, juga digunakan
untuk PLTA serta sebagai waduk irigasi untuk wilayah kabupaten sekitarnya.
Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah bagaimana persebaran
mata air di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau tahun 1997 ?
Analisa dilakukan dengan menggunakan metode superimpose peta antara peta
persebaran mata air dengan peta fisik wilayah { peta ketinggian, peta lereng,
peta hidrologi dan peta geologi).
Dengan hasil yang diperoleh adalah mata air terbanyak pada wilayah penelitian
terdapat pada kelas ketinggian 100 - 300 m, pada kelas lereng 2-15 %, pada
daerah hidrologi dengan akifer produktif setempat-setempat ( keterusan sangat
beragam ) serta pada daerah geologi endapan vulkanik terdiri dari tufa, lahar,
breksi dan lava andesit sampai basal, kelulusan sedang hingga tinggi
tergantung banyaknya celah-celah.
Jumlah mata air terkecil terdapat pada kelas ketinggian 600 m dan lebih, pada
kelas lereng 40 % dan lebih, pada daerah hidrologi dengan akifer
berproduktifitas tinggi serta pada daerah geologi alluvium endapan rawa, danau
dan daratan berbutir kasar hingga sedang dengan sisipan lempung.