Besarnya peranan angkutan umum dalam penyelenggaraan pendidikan, menyebabkan perlunya suatu perbaikan pelayanan jasa angkutan umum ke lokasi-lokasi pendidikan seperti di Universitas Indonesia, Depok. Perencanaan transportasi yang telah dilakukan oleh pemerintah terasa belum efektif dalam menjawab permintaan masyarakat terutama kalangan mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan spatial behaviour, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan jasa angkutan umum (travel demand) menuju kawasan pendidikan, terutama alasan pemilihan moda yang sangat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perjalanan mahasiswa UI.
Penelitian ini menggunakan metode pembebanan jaringan jalan (Assignment route) untuk menentukan arus perjalanan. Pendekatan behaviour digunakan untuk menganalisis pola perjalanan mahasiswa yang terjadi sesuai dengan 5 varibel yaitu waktu tempuh, waktu tunggu, waktu keberangkatan, biaya perjalanan dan jumlah pergantian moda. Pola perjalanan yang terbentuk dibandingkan sesuai dengan dua kondisi cuaca yaitu cerah dan hujan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan pola bahwa dominan mahasiswa berangkat dari rumah pada pukul 06.30-07.00 WIB, dengan waktu tempuh 1-1,5 jam, waktu tunggu moda selama 10-30 menit, dengan jumlah pergantian moda sebanyak 2x dan biaya perjalanan Rp 3.500-Rp 6.000. Kondisi hujan hanya merubah pola waktu tunggu moda dan waktu tempuh menjadi lebih lama dan waktu keberangkatan menjadi lebih awal. Pola perjalanan yang terjadi dipengaruhi oleh alasan mahasiswa dalam memilih angkutan umum, yaitu: waktu tempuh, biaya perjalanan dan tidak ada angkutan umum lain.