Material organik dalam batuan sumber hidrokarbon mengalami
transfomrasi membentuk hidrokarbon. Transformasi ini berupa perubahan struktur
dan komposisi kimia material organik di bawah pengaruh temperatur dan waktu.
Proses pembentukan hidrokarbon tersebut merupakan proses kematangan material
organik.
Kematangan tennal material organik pada batubara diamati, melalui
simulasi dengan metode hydrous pyrolysis pada sampel batubara Fonnasi
Brenggang, Gombong, Jawa Tengah. Metode ini digunakan untuk memperoleh
pirolisat yang memiliki karakteristik sesuai dengan produk dari proses pembentukan minyak bumi di alam. Simulasi kematangan teraial pada sampel
batubara ini dilakukan dengan variasi temperatur 250°C, 300 °C, dan 320 °C.
Dua gram sampel batubara dimasuklcan ke dalam stainless steel bomb
bersama 10 mL air deionisasi dan dialirkan gas N, inert. Kemudian sampel
dipanaskan selama 72 jam untuk setiap temperatur pemanasan. Produk dari setiap
sampel dianalisis dengan Icromatografi gas, penentuan karbon organik total, dan
pirolisis rock-eval untuk melihat perubahan komposisi material organik yang
terjadi akibat proses kematangan termal.
Dari simulasi ini dapat dilihat bahwa proses kematangan tennal terjadi
dengan penambahan temperatur pemanasan. Hasil simulasi juga menunjukkan
bahwa sampel batubara Formasi Brenggang merupakan batuan sumber
hidrokarbon yang potensial dengan kandungan material organik kerogen Tipe III
yang diperoleh dari kontribusi tumbuhan tingkat tinggi dan alga sebagai produk
sekunder