ABSTRAKBentonit merupakan salah satu jenis lempung yang telah banyak diketahui
manfaatnya. Cadangan bentonit di Indonesia sebesar ± 380 juta ton merupakan
aset potensial yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satu
pemanfaatan bentonit adalah dalam bentuk organoclay. Organoclay adalah
bentonit yang telah diberi surfaktan agar sifat bentonit yang semula hidrofilik
menjadi organofilik, perubahan sifat ini adalah hasil dari penggantian kation
anorganik pada bentonit dengan kation organik surfaktan. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat organoclay yang bahan bakunya berasal dari bentonit
alam Indonesia. Agar bisa menjadi bahan baku organoclay bentonit harus
dipurifikasi dulu dari berbagai pengotor yang terdapat bersamanya di alam.
Purifikasi yang dilakukan meliputi penghilangan karbonat, pengurangan kadar
besi, pengurangan materi organik dan pemisahan mineral pengotor dengan
pengendapan. Setelah dipurifikasi kemudian bentonit dipadukan dengan
surfaktan kationik jenis amonium kuarterner. Surfaktan yang digunakan adalah
alkildimetilbenzil amonium klorida (ADBA) dan di(hydrogenatedtallow)dimetil
amonium klorida (DTDA). Dari hasil pengujian, organoclay menggunakan
surfaktan DTDA lebih baik karena mempunyai d-spacing yang cukup tinggi
sebesar 2,58 nm dan stabil terhadap pemanasan
(suhu awal degradasi 279,950C).