Strategi pendekatan yang jelas dan terarah kepada masyarakat dalam gerakan KB seyogyanya dilandasi informasi dan analisis yang akurat berdasarkan data hasil survei kemasyarakatan. Tugas akhir ini mempelajari pola hubungan antara latar belakang keluarga terhadap kesadaran ber-KB berdasarkan hasil data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tabun 1994 pada 1805 rumah tangga di DKI Jakarta. Hubungan antara latar belakang keluarga yang ditinjau dari pendidikan, pekerjaan dan agama, terhadap kesadaran ber-KB yang dalam hal ini diwakili oleh frekuensi kelahiran, jumlah anak yang diinginkan, alat kontrasepsi yang digunakan dan yang disukai, serta lama ibu menyusui, dianalisis berdasarkan metode Analisis Korespondensi. Metode ini digunakan untuk menampilkan profil dari kategori-kategori setiap pasangan variabel kualitatif pada sebuah bidang peta konfigurasi, sehingga pola hubungan antar setiap dua variabel tersebut dapat dianalisis. Hasil dari penelitian ini menampilkan pola kecenderungan yang khas antara kedua karakteristik di atas dan diharapkan hasil ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi pemerintah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menetapkan kebijakan selanjutnya di dalam gerakan KB ini. Dengan pengertian bahwa perlu diambil kebijakan yang tepat, sebagai contoh yaitu agar lebih diupayakan peningkatan peranan dan partisipasi kaum pria atau para suami dalam gerakan KB, karena terlihat eksistensi suami menentukan proses pengambilan keputusan istri, khususnya dalam penentuan jumlah anak dan pemilihan metode kontrasepsi.