Kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) merupakan sumber senyawa
xanton dan derivatnya yang memiliki aktivitas inhibisi tirosinase. Senyawa ini
dapat menghambat proses oksidasi tirosin dan l-dopa dalam mekanisme
pembentukan melanin pada kulit. Ekstrak kulit buah manggis diformulasi menjadi
krim yang dibedakan metode pembuatan krimnya yaitu metode dingin dan panas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik dan aktivitas inhibisi
tirosinase dari formulasi krim ekstrak kulit buah manggis yang dibuat dengan
metode dingin dan panas. Uji kestabilan fisik krim dilakukan dengan
penyimpanan krim pada suhu yang berbeda yaitu suhu 4oC, suhu kamar, dan suhu
40oC. Centrifugal test dan cycling test juga dilakukan pada kedua krim.
Pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dilakukan dengan metode
dopakrom. Dopakrom yang terbentuk pada reaksi invitro diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan krim
ekstrak kulit manggis yang dibuat dengan metode dingin dan metode panas
menunjukan kestabilan secara fisik berdasarkan parameter- parameter uji kestabilan
fisik. Hasil pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dari krim yang
mengandung ekstrak kulit manggis 1,5% yang dibuat dengan metode dingin dan
panas berturut-turut 33,91 dan 39,99%. Hasil tersebut menunjukan aktivitas
penghambatan tirosinase oleh ekstrak kulit buah manggis dalam krim tidak
dipengaruhi oleh metode pembuatan krim, yaitu metode dingin dan metode panas.