Defisiensi zat gizi mikro terutama vitamin A, zat besi dan yodium, masih
tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Di antara berbagai
intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan status gizi mikro penduduk adalah
dengan pelaksanaan fortifikasi pangan. Tujuan dari mikroenkapsulasi vitamin A
palmitat dengan menggunakan gelatin-akasia secara koaservasi kompleks adalah
untuk mengubah bentuk vitamin A menjadi serbuk yang dapat melindungi inti
dari pengaruh luar sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku fortifikasi
pangan. Mikrokapsul vitamin A dibuat dengan perbedaan konsentrasi inti dan
penyalut 1:1, 1:2, dan 1:3. Mikrokapsul lalu diuji meliputi ukuran partikel, bentuk
dan morfologi, kadar air dan stabilitas mikrokapsul. Hasil uji stabilitas
mikrokapsul vitamin A palmitat setelah penyimpanan selama 4 minggu baik pada
suhu ruang maupun oven 40 °C menunjukkan bahwa mikrokapsul dengan
perbandingan inti-penyalut 1:3 lebih stabil dibandingkan 1:1 dan 1:2. Penurunan
kadar vitamin A dalam mikrokapsul yang disimpan dalam oven suhu 40 °C lebih
besar dibandingkan suhu ruang.