Berdasarkan World Health Organization (WHO), penggunaan obat rasional terjadi bila pasien menerima obat dan dosis sesuai dengan kebutuhan klinis, dalam periode adekuat, dan harga termurah. Pengobatan yang tidak rasional di klinik diduga cukup banyak terjadi pada penggunaan antibiotik dan kortikosteroid. Tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran pola peresepan dan kerasionalan antibiotik dan kortikosteroid pada pasien anak rawat jalan di RSIA Restu Jakarta dari segi dosis, indikasi dan lama penggunaan obat. Studi cross-sectional pada April-September 2008 ini menggunakan desain deskriptif yang melibatkan 292 pasien anak rawat jalan berusia 0-12 tahun. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis dan resep pasien berusia 0-12 tahun yang menggunakan antibiotik dan kortikosteroid. Hasil penelitian menunjukkan pola peresepan terbanyak adalah kombinasi sefadroksil dan triamsinolon dalam satu R/ sebesar 12,67%; dosis antibiotik yang termasuk rasional sebesar 97,80% sedangkan seluruh dosis kortikosteroid memenuhi kategori rasional; indikasi penggunaan antibiotik dan kortikosteroid berturut-turut yang termasuk kategori rasional sebesar 56,25% dan 95,85%, tidak rasional 17,28% dan 0,00%, dan tidak dapat dipastikan 26,47% dan 4,15%; lama penggunaan antibiotik dan kortikosteroid berturut-turut yang termasuk kategori rasional sebesar 40,81% dan 95,85%, tidak rasional 33,09% dan 0,00%, dan tidak dapat dipastikan 26,10% dan 4,15%.