Jinten hitam (Nigella sativa L.) merupakan obat tradisional yang telah digunakan
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit sejak berabad-abad lalu dan
memiliki efek imunostimulan yang saat ini masih jarang diteliti. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui efek yang dipersepsikan oleh pengguna, baik efek
imunostimulan maupun efek sampingnya serta hubungan antara frekuensi, dosis
perhari dan lama penggunaan dengan efek-efek perseptif tersebut. Penelitian ini
merupakan studi potong lintang dengan pengambilan data menggunakan
kuesioner yang diberikan pada pengunjung apotek di wilayah Jakarta selama
bulan Maret hingga Mei 2010. Teknik sampling yang digunakan adalah
convenience sampling. Hasilnya, dari 245 pengunjung yang bersedia mengisi
kuesioner, 38 orang menggunakan jinten hitam. Responden yang mengalami
peningkatan daya tahan tubuh ialah sebesar 84,2%, dan 15,8% responden yang
tidak mendapatkan efek apapun. Sebesar 78,9% pengguna tidak merasakan efek
samping. Selain itu tidak terdapat hubungan antara frekuensi, dosis penggunaan
perhari, dan lama penggunaan baik dengan efek imunostimulan maupun dengan
efek samping perseptif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara
perseptif pemakaian jinten hitam sebagai imunostimulan dapat menimbulkan efek
imunostimulan bagi para pengguna. Efek tersebut tidak dipengaruhi oleh
perbedaan frekuensi, dosis, dan lama penggunaan produk.